Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Lampu Kuning Data Neraca Dagang Picu Terjadinya Pelemahan Mata Uang Rupiah

Grafik pergerakan IHSG. Di perdagangan hari ini, IHSG berhasil ditutup menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.3% di level 7.303,28, setelah sempat mengalami penguatan hingga mencapai 2% lebih.

Investor asing pada perdagangan hari ini membukukan transaksi beli bersih senilai Rp645 miliar.

Sejauh ini, menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, IHSG tertopang oleh membaiknya mayoritas bursa di Asia dan efek dari Pemilu sebelumnya. 

"Di sisi lain, sentimen data ekonomi juga tidak begitu membebani kinerja pasar saham di tanah air," ujar Gunawan di Medan, Kamis (15/2/2024).

Sayangnya, kinerja mata uang rupiah yang sempat menguat disesi perdagangan awal, justru mengalami tekanan di sesi perdagangan setelahnya.

Rupiah hanya menguat sesaat, dan ditutup melemah di level 15.615 per dolar AS.

Rilis data neraca perdagangan di tanah air yang lebih rendah dari ekspektasi menjadi pemicu melemahnya rupiah di hari ini.

Data neraca dagang di tanah air mencatatkan angka US$2,018 miliar selama periode Januari 2024.

Dimana kinerjanya tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya sebesar US$3 miliar.

Penurunan surplus neraca dagang tersebut menjadi lampu kuning bagi pasar keuangan.

Pelemahan pada kinerja ekspor akan menjadi indikasi bahwa perlambatan ekonomi di tanah air juga akan terjadi.

"Pemerintah harus mewaspadai hal tersebut, meskipun sejauh ini neraca dagang masih membukukan surplus, tetapi tren penurunannya justru memicu kekhawatiran.

Situasi ini jika berlanjut akan sangat berpotensi menekan kinerja pasar keuangan khususnya mata uang rupiah.

Sementara itu, harga emas masih cukup stabil dikisaran US$1.996 per ounce troy. *(ika)