Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Konfirmasi Penggunaan Semen Putih, Bapanas Tinjau Pelaku Usaha Komoditas Kol di Kabupaten Karo

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto, berfoto bersama saat melakukan tinjauan ke UD Shinta yang berlokasi di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Rabu (7/2/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Karo| Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto, melakukan tinjauan ke UD Shinta yang berlokasi di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Rabu (7/2/2024).

Kunjungan dilakukan untuk mengkonfirmasi penggunaan semen putih pada penanganan sayur kol, 

Penggunaan semen pada sayur kol dilakukan dengan cara dioleskan pada bonggol setelah panen atau ditaburkan sebelum pengemasan. 

Teknik ini, menurut pelaku usaha, bertujuan menjaga mutu kol selama distribusi. Kol yang biasanya hanya bertahan 3 hari, dengan semen mampu segar hingga 10 hari.

Petani memilih semen karena kemudahan dan biaya yang lebih murah dibandingkan tepung tapioka. 

Praktik ini telah berlangsung lama, baik untuk pasar domestik maupun yang akan diekspor.

"Hingga saat ini, belum ada penolakan kol ekspor, terutama ke Singapura dan Taiwan yang memiliki standar keamanan pangan ketat. Tim pengawas OKKP Pusat juga sudah melakukan uji residu pestisida dengan rapid test pada sampel kol dan hasilnya menunjukkan bahwa kol tersebut aman," ujar Andriko.

Andriko juga menambahkan, sebagai tindak lanjut diperlukan pembuatan pos pantau keamanan pangan di sentra pedagang pengumpul sayur kol di Kabupaten Karo. 

"Kita sudah test dan hasilnya aman, tapi kajian risiko keamamanan pangan untuk aplikasi semen pada sayur kol ini perlu kita dalami, untuk menjamin keamanan pangan serta antisipasi jika ditemukan kemungkinan lainnya," tambah Andriko.

Andriko menambahkan juga diperlukan label cara penanganan sayur kol sebelum dikonsumsi, apabila menggunakan semen. 

“Jadi konsumen dapat mengetahui langkah yang jelas dan aman harus seperti apa dan bagaimana sebelum mengonsumsi sayur kol tersebut," tutup Andriko. *(putri)