Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG Ditutup Menguat, Tapi Rupiah Melemah

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan hari ini, IHSG mampu bertahan menguat.suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Medan| Kinerja mata uang rupiah kembali melemah pada perdagangan hari ini dengan ditutup di level 15.680 per dolar AS.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja mata uang rupiah yang mengalami tekanan selama sesi perdagangan hari ini pada dasarnya  tidak sendirian.

Di sesi perdagangan Asia, Dolar AS juga terpantau mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang seperti Yen Jepang, Dolar Singapura, hingga yuan China.

“Sejauh ini, dolar AS memang bisa saja diuntungkan dengan rilis data inflasi AS pada perdagangan besok. Itu kalau data inflasinya menggiring sikap hawkish pejabat Bank Sentral AS. Atau data pertumbuhan ekonomi AS yang bisa saja lebih baik dari ekspektasi, sekalipun realisasinya tetap mengalami perlambatan,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (28/2/2024).

Di sisi lain, kata Gunawan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak berbeda dengan sejumlah bursa di Asia yang mengalami tekanan cukup signifikan.

Bursa Hang Seng mengalami tekanan dan ditutup melemah 1.59%, sementara bursa saham Shanghai mengalami pelemahan sebesar 1.91%.

Pelemahan bursa Hang Seng seiring dengan kebijakan pemerintah Hongkong yang membatalkan pengetatan sektor propertinya.

IHSG sendiri ditutup menguat 0.59% di level 7.328,64.

Kinerja IHSG berlawanan arah dengan sejumlah bursa di Asia lainnya, yang disinyalir dipicu oleh faktor teknikal setelah IHSG mengalami tekanan di sesi perdagangan sebelumnya.

IHSG sendiri juga belum mendapatkan dorongan fundamental khususnya sentimen dari tanah air di pekan ini.

“Rilis data inflasi tanah air pada bulan Februari yang berpeluang mengalami kenaikan justru menjadi gambaran bawa IHSG masih rawan tertekan. terlebih mata uang rupiah yang juga berada dalam tekanan akhir akhir ini,” kata Gunawan menerangkan.

Sementara itu, harga emas juga kembali mengalami tekanan dan ditransaksikan lebih rendah di level US$2.026 per ons troy. *(ika)