Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan akhir pekan, IHSG dibuka melemah tipis.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Sejumlah kinerja bursa saham di Asia ditransaksikan menguat pada perdagangan hari ini.

Penguatan ini terjadi ditengah memburuknya data harga perumahan di China yang kembali mengalami penurunan sebesar 0.7% secara YOY pada bulan Januari.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati rilis pertumbuhan ekonomi Jerman, dimana PDB Jerman diproyeksikan akan kembali terkoreksi di kuartal keempat 2023, setelah mengalami tumbuh -0.3% di kuartal ketiga 2023.

Jika PDB Jerman di kuartal IV merealisasikan pertumbuhan negatif, maka ekonomi Jerman akan masuk dalam jurang resesi. Dan tentunya akan menjadi beban bagi kinerja pasar saham global.

Sayangnya menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pagi ini dibuka melemah tipis di level 7.339.

"Pelemahan ini masih bertolak belakang dengan kinerja sejumlah bursa di Asia yang umumnya bergerak menguat," kata Gunawan di Medan, Jumat (23/2/2024).

Gunawan menyebutkan kalau kinerja mata uang rupiah juga terpantau melemah hingga menembus level 15.600 per dolar AS di sesi perdagangan pagi ini.

"Kinerja mata uang rupiah masih terbebani dengan kenaikan imbal hasil US Treasury yang pada perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level 4.331% untuk tenor 10 tahun," sebutnya.

Sementara itu, harga emas terpantau masih bergerak stabil dikisaran US$2.026 per ons troy nya.

Harga emas terpantau masih bergerak stabil, meskipun dibayangi ketidakpastian kebijakan Bank Sentral AS.

Tensi geopolitik yang meningkat belakangan ini menjadi salah satu pendorong kenaikan harga emas dalam jangka pendek.

Di sisi lain, resesi yang terjadi di sejumlah negara juga turut mendorong peningkatan permintaan untuk emas. *(ika)