Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Beda Arah Kinerja IHSG dan Rupiah

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan hari ini, IHSG masih menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Kenaikan imbal hasil US Treasury yang cukup tajam di level 4.317% menjadi kabar buruk bagi mata uang rupiah.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, kenaikan imbal hasil US Treasury itu sendiri terjadi ditengah minimnya agenda ekonomi.

Kenaikan tersebut lebih didorong oleh ekspektasi mundurnya rencana kenaikan bunga acuan oleh Bank Sentral AS atau The FED.

Mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini dibuka melemah di level 15.650 per dolar AS.

"Dengan kenaikan imbal hasil US Treasury tersebut, maka peluang mata uang rupiah untuk menguat di hari ini sangat kecil sekali, meskipun pada perdagangan besok, Bank Indonesia akan menetapkan besaran bunga acuannya," kata Gunawan di Medan, Selasa (20/2/2024).

Di sisi lainnya, lanjut Gunawan, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) berbeda arah dengan rupiah pada perdagangan pagi dengan ditransaksikan menguat di level 7.315,50.

Kinerja sejumlah bursa di Asia yang bergerak variatif menjadi salah satu alasan kinerja IHSG untuk bergerak seirama.

"Selain itu, faktor teknikal juga turut menjadi penggerak perdagangan IHSG ditengah minimnya sentimen pasar," tambahnya.

Sementara itu, harga emas dunia kembali diperdagangkan melemah.

Harga emas ditransaksikan melemah dikisaran level US$2.016 per ons troy pada sesi perdagangan pagi ini.

"Pelemahan harga emas terjadi ditengah minimnya sentimen yang bisa mendongkrak kenaikan harga itu sendiri, dan justru diperburuk dengan kian dekatnya kepastian penundaan pemotongan bunga acuan Bank Sentral AS," pungkasnya. *(ika)