Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tahun 2023, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$36,93 Miliar

Seorang pekerja mengawasi proses bongkar muat kontainer. Di tahun 2023, neraca perdagangan Indonesia tetap mencatatkan surplus hingga US$36,93 miliar.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan, neraca perdagangan Indonesia tetap mencatatkan surplus pada Desember 2023 sebesar US$3,31  miliar. 

Nilai surplus tersebut bahkan lebih tinggi dari November 2023 yang sebesar US$ 2,41 miliar.

“Surplus Desember 2023 terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$5,20 miliar dan defisit migas US$1,89 miliar. Kembali dicatatkannya surplus neraca perdagangan pada Desember menandakan Indonesia melanjutkan tren surplus dari bulan-bulan sebelumnya,” jelas Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2023 disumbang dariperdagangan dengan beberapa negara mitra dagang. 

India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai US$1,42 miliar, diikuti Amerika Serikat (AS) US$1,12 miliar,dan Filipina US$0,70 miliar. 

Sedangkan, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada  Desember  2023  adalah Australia dengan US$0,60 miliar, Singapura US$0,53 miliar, dan Malaysia US$0,34 miliar.

Surplus perdagangan pada Desember 2023 pun menjadi penutup neraca  perdagangan sepanjang2023. Neraca perdagangan 2023 membukukan surplus sebesar US$36,93 miliar.  

Surplus tersebut disumbang surplus nonmigas sebesar US$56,84 miliar serta defisit migas sebesar US$19,91 miliar.

“Surplus perdagangan 2023 sebesar US$36,93 miliar merupakan sebuah  pencapaian signifikan bagi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian dan  perdagangan global 2023. Surplus tersebut tidak lepas dari capaian kinerja ekspor 2023 sebesar US$258,82 miliar yang menjadi angka ekspor tertinggi kedua setelah rekor pada 2022 lalu sebesar US$291,90 miliar,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Ekspor Desember 2023 Naik

Nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$22,41 miliar, naik 1,89% dibanding ekspor November 2023 (MoM). 

Peningkatan ekspor ini didorong oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 1,06% dan naiknya ekspor migas sebesar 15,28% (MoM).

Peningkatan nilaiekspor nonmigas di Desember 2023 terjadi pada sektor pertambangan sebesar 13,04%. 

Sedangkan, sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi sektor yang berkontraksi dengan penurunan ekspor masing-masing sebesar 4,86% dan 1,99% (MoM).

Secara kumulatif, total ekspor Januari-Desember 2023 mencapai US$258,82 miliar atau turun 11,33% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh melemahnya ekspor sektor  nonmigas yang turun 11,96% (YoY) menjadi US$242,89 miliar dan ekspor sektor migas yang turun 0,47% (YoY) menjadi US$15,92 miliar.

Impor Desember 2023 Turun Dibanding November 2023

Nilai impor Indonesia pada Desember 2023 tercatat sebesar US$19,11 miliar atau turun 2,45% dibanding November 2023 (MoM). 

Penurunan kinerja impor Desember 2023 disebabkan turunnya impor nonmigas sebesar 2,26% dan turunnya impor migas sebesar 3,33% (MoM).

Berdasarkan golongan penggunaan barang, penurunan impor pada Desember 2023 dipicu turunnya impor barang modal dan bahan baku atau penolong.  

Impor barang modal berkontraksi terdalam sebesar 10,51% dan penurunan nilai terbesar di antaranya terjadi pada ponsel pintar, pesawat terbang, pemancar radio, kendaraan dan bagiannya, serta mesin penyaring atau pemurnian.

Sedangkan, impor bahan baku atau penolong turun 0,97% (MoM) dengan  penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar diesel, kalium klorida, baja bukan paduan, pendidih, danferro-chromium.

Sementara itu, impor barang konsumsi di Desember 2023 justru naik 2,00% (MoM). Peningkatan impor barang konsumsi ini sejalan dengan menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 123,6 pada November 2023 ke 123,8 pada Desember 2023. 

Beberapa barang konsumsi dengan peningkatan signifikan pada Desember 2023 adalah beras, gula, tank, bawang putih, dan vaksin. 

Secara kumulatif, nilai impor 2023 mencapai US$221,89 miliar atau turun 6,55% dibandingkan 2022 (YoY).  Kontraksi impor tersebut dipicu turunnya impor migas  sebesar  11,35% dan impor nonmigas sebesar 5,57% YoY. 

“Kita harus tetap optimistis dan waspada terhadap tantangan di 2024 ini. Kementerian Perdagangan tetap berupaya meningkatkan kinerja ekspor melalui  sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, membuka akses pasar  baru, serta meningkatkan ekspor produk bernilai tambah,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan. *(jasmin)