SuaraTani.com – Langkat| Plt.Bupati Langkat, Syah Afandin, mengaku merasa miris dengan nasib guru mengaji yang tidak menerima gaji.
Dikatakan Afandin, pendapatan guru ngaji hanya mengandalkan pemberian wali murid.
"Kalaupun harus sharing antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, kita akan lakukan, bagaimana upaya agar para guru ngaji mendapat imbalan yang mestinya mereka terima," kata Syah Afandin pada resepsi Hari Amal Bhakti ke-78 Tahun 2024, di Kantor Kemenag Langkat, Rabu (3/1/2024).
Syah Afandin mengatakan ada lebih dari 3 ribu guru mengaji di Kabupaten Langkat yang perlu mendapat perhatian pemerintah.
Begitupun, dia mengucapkan terima kasih kepada para guru ngaji yang sudah mengabdikan dirinya untuk mengajar, dan ikut mewujudkan visi Langkat yang religius.
Selanjutnya, Syah Afandin menyampaikan selamat kepada Kemenag Langkat telah mendapatkan peringkat terbaik pertama tingkat Provinsi Sumatera Utara.
"Kita mendapat juara satu, Alhamdulillah, satu karunia dari Allah sekaligus menjadi satu tanggung jawab yang harus terus kita jaga," sambungnya.
Kakan Kemenag Langkat, Aunul Aswad, menyampaikan, Kantor Kementrian Agama Langkat selalu menerapkan program kerja Kementerian Agama yang salah satunya adalah moderasi keberagaman.
Kementerian Agama harus berada di tengah-tengah, tidak boleh terlalu membela, tidak boleh ke kanan tidak boleh ke kiri, harus seimbang tidak boleh mendukung yang mayoritas dan tidak boleh juga mengucilkan yang minoritas.
"Kerukunan terjadi bukan karena kita sama, kerukunan terjadi karena kita berbeda, perbedaan kita yang bermacam-macam seperti berbeda suku, berbeda agama, berbeda budaya, tapi Kementerian Agama harus berada posisi di tengah-tengah untuk menyatukan perbedaan demi kebersamaan," jelasnya. *(ika)