Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Suku Bunga Acuan BI Tak Beri Dampak, Pasar Keuangan dan Harga Emas Terpuruk

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan di hari ini, IHSG tak mampu keluar dari tekanan dan berada di zona merah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0.58% di level 7.200,63. 

IHSG melemah dan berada di zona merah selama sesi perdagangan berlangsung, karena mengalami tekanan setelah sejumlah rilis data ekonomi China yang mengecewakan. 

Perlambatan ekonomi China mengindikasikan bahwa kita tengah menuju pada perlambatan ekonomi global.

Bahkan sejumlah bursa di Asia terpuruk cukup dalam. Hangseng anjlok 3.71%, dan Bursa Shanghai China terpuruk 2.09%. 

“IHSG sendiri dinilai masih lebih beruntung dikarenakan hanya melemah terbatas,” ujar Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (17/1/2024).

Sementara itu, mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.635 per dolar AS.

Sama seperti kinerja IHSG, mata uang rupiah juga melemah sejak awal pembukaan perdagangan hingga sesi penutupan. 

Rupiah terpuruk setelah imbal hasil US Treasury AS tenor 10 tahun bertengger di atas 4%. Dan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia di level 6% juga tidak memberikan perubahan yang signifikan bagi kinerja pasar keuangan domestic.

Sentimen eksternal masih cukup dominan dalam menggerakan pasar keuangan di tanah air sejauh ini. Bahkan harga emas juga ikut melemah di kisaran level US$2.021 per ons troy. 

“Dampak dari perlambatan ekonomi China benar benar telah mendorong pelemahan pasar keuangan. Dan sayangnya apda perdagangan besok juga akan dirilis data investasi asing yang masuk ke China,” sebutnya.

Sebelumnya pada bulan November investasi asing ke China anjlok 10%. Dan bila rilis data investasi asing ke China pada bulan Desember (YOY) kembali membukukan kinerja negatif. Maka besar kemungkinan pasar keuangan akan kembali merespon negatif data tersebut. *(ika)