Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sempat Tertekan, Pasar Keuangan dan Harga Emas Mampu Berbalik Arah

Seorang warga menunjukkan uang kerta rupiah. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah mampu bertahan menguat. suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat melemah di awal sesi pembukaan perdagangan, mampu berbalik dan bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan. 

IHSG ditutup menguat 0.73% di level 7.252,97, ditengah aksi jual  bersih asing senilai Rp159 miliar. Penguatan IHSG tidak sendirian pada perdagangan hari ini. Dimana banyak bursa lainnya di Asia yang juga turut mencatatkan penguatan.

Di sisi  lain, data investasi asing yang masuk ke China juga belum dirilis dan kembali dijadwalkan akan dirilis pada perdagangan besok. 

Sehingga kinerja bursa di Asia pada perdagangan hari ini tidak mengalami perubahan arah khususnya saat memasuki sesi perdagangan kedua. 

“Pasar saham cenderung mampu mempertahankan posisinya sejak awal pembukaan hingga penutupan perdagangan” ujar Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Kamis (18/1/2024),.

Hal yang sama juga ditunjukan oleh kinerja mata uang rupiah. Setelah sempat melemah dikisaran level 15.650, mata uang rupiah mampu berbalik dan diperdagangkan menguat di level 15.615 pada perdagangan sore. 

Tekanan rupiah mereda di sesi perdagangan kedua, seiring minimnya sentimen maupun agenda ekonomi pada hari ini.

Di sisi lain, lanjut Gunawan, harga emas yang juga sempat mengalami tekanan di sesi perdagangan pagi, mampu berbalik meskipun masih dalam rentang penguatan yang sangat terbatas. 

Harga emas yang sempat tertekan dikisaran level US$2.008 per ons troy, mampu berubah arah dan diperdgaangakan di level $2.012 di sesi perdagangan sore jelang penutupan perdagangan.

Dan minimnya sentimen pada perdagangan akhir pekan besok bisa menjadi kabar yang kurang begitu bagus bagi pasar keuangan. 

Ruang peguatan IHSG maupun rupiah secara teknikal sudah sangat terbatas. Sejumlah agenda ekonomi penting dari Jepang diperkirakan tidak akan banyak memberikan pengaruh besar terhadap pasar keuangan domestik. 

“Sehingga faktor teknikal yang akan lebih banyak mengambil peran pada perdagangan besok,” pungkasnya. *(ika)