Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perang Berkecamuk, Pasar Keuangan Bisa Sangat Volatile Sepekan Kedepan

Grafik IHSG. Pada perdagangan pekan ini, pasar keuangan diproyeksikan bergerak liar menyusul banyaknya agenda ekonomi penting.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja pasar keuangan selama sepekan kedepan akan banyak diwarnai agenda ekonomi penting yang akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Salah satu yang paling dinanti pelaku pasar adalah rilis data pertumbuhan ekonomi China. Data tersebut akan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan di Asia. 

Sementara dari tanah air, Bank Indonesia juga akan memutuskan besaran bunga acuan pada hari Rabu nanti.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, untuk besaran bunga acuan BI diproyeksikan masih akan tetap sama. Di sisi lain pertumuhan ekonomi China diproyeksikan akan tumbuh melambat. 

Sehingga data tersebut pada dasarnya sudah diantisipasi pelaku pasar jauh hari sebelumnya. Dan dalam sepekan kedepan pasar keuangan justru dibayangi kabar buruk dari meningkatnya tensi geopolitik belakangan ini.

“Sehingga ketidakpastian akan sangat berpeluang memicu volatilitas yang tinggi pada pasar keuangan di pekan ini,” kata Gunawan di Medan, Senin (15/1/2024). 

Kinerja pasar keuangan di Asia pada perdagangan pembukaan pagi terpantau bergerak mixed. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) dipoyeksikan akan bergerak mixed dalam rentang 7.150 hingga 7.250. 

Pelaku pasar akan menanti rilis data neraca perdagangan di awal pekan. Sejauh ini, IHSG menguat dikisaran level 7.250 di sesi perdagangan pagi.

Untuk kinerja mata uang rupiah di awal pekan ini disebutkan Gunawan ditransaksikan melemah tipis dikisaran level 15.550 per dolar AS. 

Mata uang Rupiah diproyeksikan akan bergerak sideways selama sepekan kedepan. Dimana sentimen fundamental dari perekonomian AS tidak begitu besar mempengaruhi kinerja pasar keuangan dalam sepekan nantinya.

Rupiah masih berpeluang untuk bergerak dalam rentang 15.480 hingga 15.575 selama sepekan kedepan. 

“Ketidakpastian yang sulit diprediksi serta sangat berpengaruh ke pasar keuangan adalah kondisi geopolitik yang cenderung mengalami peningkatan eskalasi, dan sangat berpeluang menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan,” terangnya.

Sementara harga emas terpantau bergerak naik ditengah peningkatan tensi geopolitik yang kian memanas. 

Emas diuntungkan dengan situasi tersebut. Dan harga emas di awal pekan ini berada di kisaran level US$2.050 per ons troy nya. 

Dan selama sepekan kedepan harga emas diproyeksikan akan cukup stabil dengan peluang menguat ditengah kian berkecamuknya perang. *(ika)