Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pelaku Pasar Menanti Data Inflasi AS dan China, Pasar Keuangan dan Emas Bergerak Sideways

Grafik IHSG pada perdagangan Senin (8/1/2024). Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG cenderung menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.

Kinerja ini menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin juga akan diikuti indeks  harga saham gabungan (IHSG).

Pelaku pasar masih menanti rilis data penting inflasi dari AS maupun China. Sejauh ini, ekspektasi penurunan inflasi di AS berpeluang membuat dolar AS menguat nantinya.

Sementara jika China berlanjut merealisasikan deflasi pada bulan desember maka akan menjadi kabar buruk bagi pasar saham di Asia.

“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat dikisaran 7.380, namun tren penguatan IHSG akan sangat terbatas dan berpeluang untuk kesulitan menembus level 7.400,” sebut Gunawan di Medan, Senin (8/1/2024).

Sementara itu, kata Gunawan, kinerja mata uang rupiah masih bergerak sideways pada sesi perdagangan pembukaan. Rupiah masih berada dalam rentang 15.500 hingga 15.510 pada perdagangan hari ini.

Sikap pelaku pasar yang lebih memilih untuk menunggu rilis data inflasi membuat ruang pergeakan pasar keuangan termasuk rupiah akan bergerak terbatas.

Di sisi lain, harga emas pada perdagangan hari ini ditransaksikan dikisaran level US$2.043 per ons troy. Nyaris tidak mengalami perubahan besar dibandingkan dengan kinerja harga emas di sei perdagangan akhir pekan sebelumnya.

 Investor juga masih menanti bagaimana ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS kedepan dari riis data inflasi selanjutnya.

“Secara keseluruhan dalam perdagangan sepekan kedepan, kinerja pasar keuangan di proyeksikan akan bergerak sideways. Sampai nantinya rilis data inflasi AS dan China jelang akhir pekan diumumkan. Dan selama itu pelaku pasar diproyeksikan akan lebih mengambil sikap wait and see,” pungkasnya. *(ika)