Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masih Dipengaruhi Faktor Teknikal, IHSG dan Rupiah di Zona Merah

Grafik IHSG pada perdagangan hari ini yang diproyeksikan berada di zona merah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja pasar keuangan pada perdagangan hari ini, khususnya bursa saham di Asia banyak yang diperdagangkan di zona hijau. 

Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak seirama dengan penguatan bursa di Asia. 

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pada pagi ini ditransaksikan di zona merah di kisaran level 7.243. 

Kinerja sejumlah indeks bursa di asia pada perdagangan hari ini akan lebih banyak mengandalkan faktor teknikal, seiring dengan minimnya rilis data ekonomi pada perdagangan hari ini. 

“Satu-satunya faktor fundamental yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan adalah kebijakan buga acuan oleh bank sentral jepang atau BoJ,” sebut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (23/1/2024).

Namun dampak dari kebijakan tersebut menurut Gunawan akan sangat minim ke pasar keuangan di tanah air. 

IHSG maupun kinerja mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak terbatas. Dimana IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.180 hingga 7.270 pada perdagangan hari ini. 

Sementara itu, mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.600 hingga 15.650. Tekanan pada mata uang rupiah diproyeksikan akan kembali terjadi seiring dengan membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun yang kembali berada di atas level 4.1% pada perdagangan di pagi ini.

Mata uang rupiah pada perdagangan pagi hari ini ditransaksikan melemah di kisaran level 15.650 per US Dolar. 

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat di kisaran level US$2.021 per ons troy. 

Meskipun menguat dibandingkan dengan sesi perdagangan waktu Eropa, harga emas terpantau bergerak lebih rendah dibandingkan perdagangan sore kemarin di kisaran level US$2.022 per ons troynya. 

“Kinerja pasar keuangan di tanah air secara keseluruhan berada dalam tekanan pada perdagangan hari ini. Meskipun dalam pelemahan yang relatif terbatas,” terangnya.

Sementara itu, selain menanti rilis data inflasi pada akhir pekan, pelaku pasar juga terus mencermati dinamika ekonomi yang ada di China. 

Memburuknya sejumlah data ekonomi China belakangan ini memunculkan kekuatiran akan adanya potensi tekana pada pasar keuangan di Asia maupun di tanah air. 

Pelaku pasar masih harus dihadapkan dengan ketidakpastian yang cukup besar, dan sangat berpeluang menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan di taun 2024 ini. *(ika)