Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kuliner Berbasis Pangan Lokal Kunci Hadapi Ancaman Ancaman Krisis Pangan Global

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rinna Syawal, saat menghadiri Talkshow yang digelar Indonesian Gastronomy Community (IGC) di Jakarta.  Kamis (25/1/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Keragaman potensi pangan lokal menjadi kekuatan yang harus dimanfaatkan secara baik di tengah ancaman krisis pangan global. 

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rinna Syawal, mengatakan, keragaman pangan tersebut akan kuat ketika semua pihak dapat bersinergi.  

"Indonesia harus kuat secara pangan. Karena itu, mengantisipasi krisis pangan global, Indonesia harus punya ketahanan pangan yang tangguh dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya pangan lokal yang ada," ungkap Rinna saat menghadiri Talkshow yang digelar Indonesian Gastronomy Community (IGC)  Kamis (25/1/2024) di Jakarta.  

Dijelaskannya, ruang lingkup tugas dan fungsi NFA mencakup aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, hingga pemanfaatan pangan. 

"Karena itu, Bapanas berkomitmen menjamin pangan tersedia bagi masyarakat dengan harga terjangkau, memastikan aksesibilitas pangan yang merata ke seluruh daerah, menangani daerah rentan rawan pangan, meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, serta menjamin keamanan pangannya terpenuhi," ungkapnya. 

Indonesia memiliki biodiversitas yang besar dengan kekayaan bahan baku kuliner melimpah, mulai dari rempah-rempah sampai sayur dan buah-buahan. Tercatat ada lebih dari 3.259 jenis kuliner dan lebih dari 5.300  makanan asli Indonesia. 

“Dengan potensi yang besar tersebut sudah saatnya kita kembali ke kuliner lokal, resep lokal, rasa lokal dengan bahan pangan lokal,” tambahnya.  

Ketua Imum IGC, Ria Musiawan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendorong berkembangnya gastronomi yang berbasis pada potensi pangan dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. 

Ia juga mengungkapkan IGC telah  melakukan advokasi pangan lokal untuk cegah stunting di berbagai daerah sebagai wujud kontribusi dalam mencegah stunting di Indonesia. 

Rinna mengapresiasi IGC sebagai komunitas yang memberi perhatian pada kuliner nusantara dan mengangkat potensi pangan lokal serta  mendukung upaya penurunan stunting. *(putri)