Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kepala Bapanas: Stok CBP Sebagai Pengganjal Jelang Panen Raya

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi saat bertemu dengan 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Perum Bulog Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (29/1/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Yogyakarta| Kesinambungan bantuan pangan beras diharapkan dapat menyangga daya beli dan tingkat ketercukupan konsumsi pangan masyarakat.

Hal ini dikatakan Presiden Jokowi saat berpidato di depan 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Perum Bulog Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (29/1/2024).

"Nanti setelah Januari, Bapak Ibu akan menerima lagi Februari, Maret, setuju? Setelah Maret akan ditambah lagi April Mei Juni. Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu, harga berasnya terkerek naik, semuanya naik," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, adanya kegagalan panen yang dipengaruhi oleh perubahan iklim menurunkan produksi pangan.

"Tidak hanya di negara kita. Dulu negara-negara yang biasanya kita bisa beli, sekarang mereka stop, tahun yang lalu stop, tidak menjual berasnya lagi, karena dipakai sendiri di negara masing-masing," lanjut Presiden.

Kepala Negara menyampaikan kunci penekan harga beras terletak pada peningkatan produktivitas petani dalam negeri.

Sembari mewujudkan itu, bantuan pangan beras dihadirkan agar masyarakat dapat lebih terbantu.

"Saya selalu menekankan kepada para petani, agar produktivitas kita tahun ini bisa ditingkatkan, sehingga (bisa) menekan harga untuk (tidak) naik lagi. Karena kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik, karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik dan itu kejadian di semua negara," papar RI-1.

Selepas mendampingi kunjungan kerja presiden ke-7 RI hari ini, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pihaknya telah diinstruksikan agar terus memastikan ketersediaan stok pangan strategis.

Penderasan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke berbagai lini pasar juga diminta disegerakan agar masyarakat dapat kian mudah memperolehnya.

"Jadi Bapak Presiden sekali lagi memastikan seluruh stok yang ada di semua daerah, itu ada stok beras. Hari ini di Purwomartani ini juga sama. Beliau ingin melihat ketersediaan di setiap gudang Bulog yang ada dan secured," tutur Arief.

Ia menjelaskan penderasan stok CBP penting dipercepat agar dapat berperan sebagai pengganjal ketersediaan pasokan di pasar. Ini akan konsisten dilaksanakan sampai panen raya mendatang.

"Jadi kita punya waktu sekitar 2 bulan ini, (untuk lakukan) mengganjal sampai dengan panen itu, di atas 3,5 juta ton. Ini nanti di bulan maret. BPS (Badan Pusat Statistik) sudah memberikan KSA (Kerangka Sampel Area), di bulan Maret nanti, produksinya 3,5 juta ton. Itu artinya di atas kebutuhan konsumsi nasional beras sebulan yang 2,5 juta ton," ungkap  Arief Prasetyo Adi.

Di kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengutarakan apresiasinya terhadap pelaksanaan program bantuan pangan beras.

"Saya kira pada kondisi seperti ini, perlu ya. Karena bagaimanapun harga itu naik terus. Saya kira bantuan seperti ini, jadi sesuatu yang penting untuk membantu potensi kemampuan biaya yang terbatas bagi mereka yang mendapatkan bantuan," ucapnya. *(putri)