Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Komoditas Terpantau Naik, Pemda Didorong Segera Ambil Langkah Antisipasi

Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (15/1/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Jakarta| Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di minggu kedua Januari 2024.

Komoditas yang terpantau mengalami kenaikan seperti bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri, Tomsi Tohir, meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan langkah pengendalian agar kenaikan harga tersebut dapat diatasi.

Berdasarkan data hasil monitoring dan evaluasi (Monev) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri, kenaikan harga bawang merah terjadi di 360 kabupaten/kota.

Sedangkan kenaikan harga bawang putih terjadi di 326 kabupaten/kota. Dan kenaikan harga daging ayam ras terjadi di 212 kabupaten/kota.

"Kita bisa melihat oerbandingannya minggu lalu dan minggu ini. Ternyata minggu ini kenaikan harga bawang putih menjadi 326 kota dan kabupaten, berarti semakin besar. Kemudian daging ayam ras menjadi 212 iabupaten dan kota," kata Tomsi dalam Rapat Kqoordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Khusus awang putih, Tomsi meminta stakeholder terkait untuk mencermati faktor apa saja yang menyebabkan kenaikan harga, terutama menyangkut proses importasi dan pendistribusian.

"Bawang putih kita huga kenaikan dari kurang lebih 6 bulan terakhir itu Rp10 ribu, perlu juga dikaji berkaitan dengan impornya, apakah harga impornya memang naik, Apatau distribusinya yang kurang baik, atau ada yang mempermainkan harganya," ujarnya.

Oleh karena itu, Tomsi meminta stakeholder terkait seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar dapat melakukan pendataan dan perumusan kebijakan sebagai langkah antisipasi dalam upaya pengendalian harga komoditas tersebut.

"Kalaupun memang terjadi kekurangan dan prediksi kita salah, kita sudah mengantisipasi beberapa waktu sebelumnya, pada 2 bulan sebelumnya. Kalau stok mulai menipis, sehingga yarga belum sempat naik, sudah ada keputusan yang kita ambil untuk mengantisipasi itu kedepan. Bukan kita diam dan begitu naik baru menjadi pemadam kebakaran," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto, mengungkapkan, bila dibandingkan dengan Desember 2023, rata-rata harga bawang putih hingga minggu kedua Januari 2024 naik sebesar 4,86%, dengan kisaran rata-rata harga nasional Rp39.678 per kilogram.

Adapun kenaikan tertinggi terjadi di Pulau Sulawesi, yakni melonjak 6,04% dibandingkan rata-rata harga Desember 2023, dengan rata-rata yarga senilai Rp41.556 per kilogram. *(jasmin)