Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Cabai Merah Anjlok Dibawah Harga Keekonomian, Petani Dipastikan Merugi

Seorang petani memetik cabai merah. Harga cabai merah yang murah di sejumlah pasar tradisional mengakibatkan petani cabai terancam mengalami kerugian.suaratani.com-ika

SuaraTani.com – Medan| Harga cabai merah berdasarkan pemantauan PIHPS di Kota Medan ditransaksikan dalam rentang Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per Kg. 

Dan dari hasil pemantauan di pinggiran luar Kota Medan, harga cabai merah ada yang dijual di harga Rp23 ribu per Kg. Padahal harga keekonomian cabai merah itu ada dikisaran Rp27 ribu hingga Rp33 ribu di level pengecer.

Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, dengan penurunan harga seperti yang terjadi sekarang ini, maka harga cabai merah sudah di bawah angka keekonomiannya. 

“Jelas penurunan tersebut merugikan petani cabai. Untuk HPP sendiri setelah ditambah margin dan upah tenaga kerja, harga cabai di tingkat petani itu seharusnya tidak lebih rendah dari 15.500 ribu per Kg. Namun yang terjadi adalah harga cabai merah mengalami penurunan di level Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per Kg sejauh ini,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (5/1/2024).

Panen cabai diproyeksikan akan terjadi hingga Ramadhan dan Idul Fitri nantinya, sehingga harga cabai besar kemungkinan sulit untuk berada dalam rentang Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per Kg nya. 

Indeks produksi di bulan Januari dan Februari sebenarnya berpeluang untuk berada di atas level 100. Namun dikarenakan sejumlah petani justru mengurangi luas areal tanamannya, maka produksi besar yang diharapkan jelang Ramadhan dan Idul Fitri nanti kemungkinan tidak terjadi.

Hal ini dikarenakan gangguan finansial pada petani cabai merah yang mengeluhkan tingginya biaya agro input, ditambah dengan hasil jual cabai yang tidak mampu mengcover sepenuhnya semua pengeluaran petani.

“Dan apa yang terjadi pada petani tersebut, juga linier dengan besaran NTP petani tanaman hortikultura yang indeksnya juga di bawah 100,” sebutnya.

Hanya saja lanjut Gunawan, belum bisa disimpulkan apakah lemahnya indeks produksi tersebut akan lantas membuat harga cabai mahal di Sumut nantinya. 

Dikarenakan cabai merah juga kerap didatangkan dari luar wilayah Sumut. Terlebih el nino yang mulai berakhir seharusnya mendorong petani cabai merah di wilayah lain untuk kembali bercocok tanam.

Berbeda dengan cabai merah, harga cabai rawit justru masih mampu bertahan di atas Rp40 ribu per Kg nya. 

Harga cabai rawit ditransaksikan diatas Rp40 ribu per Kg. Bahkan di sejumlah pedagang di wilayah Deliserdang ada yang menjual hingga Rp50 ribu per Kg nya. 

Mahalnya harga cabai rawit di Sumut memicu masuknya cabai rawit dari luar Sumut khususnya dari Pulau Jawa. *(ika)