Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Desember 2023, Harga Gabah Tertinggi di Sumut Capai Rp7.800 Per Kilogram

Seorang petani memasukkan gabah ke karung. Di bulan Desember 2023, harga gabah tertinggi di Sumut capai Rp7.800 per kg.suaratani.com-ika

SuaraTani.com – Medan| Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), mencatat, harga gabah tertinggi di Sumut pada bulan Desember 2023 senilai Rp7.800 per kg. 

Harga ini berasal dari gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) varietas Ciherang di Kabupaten Asahan.

Sedangkan harga terendah senilai Rp5.300 per kg berasal dari Gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) varietas IR-64 di Kabupaten Labuhanbatu.

Di tingkat penggilingan pada Desember, harga gabah tertinggi senilai Rp 7.950 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Asahan. 

“Sedangkan harga terendah senilai Rp. 5.400 per kg berasal dari Gabah kualitas GKP varietas IR-64 di Kabupaten Labuhanbatu,” ujar Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, di Medan, Rabu (10/1/2024).

Hasan, demikian biasa ia disapa menyebutkan, rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 6,45% dari Rp. 6.189 per kg pada November menjadi Rp. 6.588 per kg pada Desember. 

Kelompok kualitas GKP juga mengalami kenaikan sebesar 5,41% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 5.863 per kg menjadi Rp. 6.180 per kg.

“Sedangkan rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 6,15% dari Rp. 6.351 per kg pada November menjadi Rp. 6.741 per kg pada Desember. Sementara kelompok kualitas GKP juga mengalami kenaikan sebesar 5,71% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 6.048 per kg menjadi Rp. 6.393 per kg,” sebutnya.

BPS Sumut melalui Survei Harga Produsen Gabah, pada Desember berhasil mencatat 118 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh GKPsebanyak 63 observasi (53,39%).

Disusul GKG sebanyak 31 observasi (26,27%), dan Gabah Luar Kualitas sebanyak 24 observasi (20,34%).

Pada bulan Desember, pengumpulan hasil observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dicatat di Sumatera Utara, terbanyak berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara dan Simalungun masing-masing sebanyak 20 observasi (16,95%).

Disusul Kabupaten Mandailing Natal, Deli Serdang, dan Batu Bara masing-masing sebanyak 10 observasi (8,47%), Kabupaten Toba dan Serdang Bedagai masing-masing sebanyak 8 observasi (6,78%).

Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 7 observasi (5,93%), Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 6 observasi (5,08%), Kabupaten Tapanuli Selatan, Asahan, dan Langkat masing-masing sebanyak 5 observasi (4,24%), dan Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 4 observasi (3,39%). *(ika)