Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bapanas Dukung Tersusunnya Peta Jalan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan 2024

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nita Yulianis, menerima audiensi Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) dan Life Cycle Indonesia (LCI), di Ruang Rapat Nusantara II Badan Pangan Nasional, Senin (8/1/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nita Yulianis, menyampaikan bahwa Bapanas memiliki komitmen untuk menggencarkan upaya pengurangan Food Loss and Waste (FLW) melalui Gerakan Selamatkan Pangan. 

“Hal ini selaras dengan arahan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi yang menekankan bahwa hal ini merupakan poin penting Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan untuk mewujudkan 2 SDGs penting sekaligus yaitu Zero Waste to End Hunger” tutur Nita.

Kebijakan tersebut tentunya memerlukan komitmen serta penanganan serius dari negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Salah satu bentuk komitmen tersebut menurut Ketua JP2GI Soen’an Hadi Poernomo , yaitu melalui penyusunan Peta Jalan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan untuk mencapai Kemandirian Pangan Menuju Indonesia Emas 2045 yang diinisiasi oleh Bappenas bersama The Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), JP2GI dan LCI. 

“Pada draft Peta Jalan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan 2045 ini banyak hal-hal yang sifatnya birokratis yang perlu masukan dari NFA,” ujar Soen’an Hadi Poernomo.

Pada Senin (8/1/2024), Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nita Yulianis, menerima audiensi Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) dan Life Cycle Indonesia (LCI), di Ruang Rapat Nusantara II Badan Pangan Nasional.

Audiensi tersebut dilakukan dalam rangka menjaring  masukan atas Rancangan Peta Jalan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan.

Pada pertemuan tersebut Nita memaparkan kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan yang telah dilakukan Bapanas sejak tahun 2022. 

Selain itu, Nita juga memberikan masukan diantaranya bahwa upaya pengurangan FLW turut mendukung pemenuhan ketersediaan pangan, sekaligus penanganan kerawanan pangan dan gizi. 

“Dalam upaya pengurangan FLW memerlukan kolaborasi dari semua pihak termasuk kementerian/lembaga seperti Kemendagri, Kemendikbud, Kemenparekraf, Kementan, KLHK, KKP, Kominfo, BPOM, dll. Selain itu juga perlu dilakukan langkah strategis untuk mendorong komitmen daerah, melibatkan gerakan pemberdayaan keluarga seperti TP PKK dan unsur ekonomi kreatif,” ujar Nita.

 Ketua LCI Jessica Hanafi menyampaikan bahwa upaya yang telah dilakukan Bapanas terutama dalam bentuk modul, panduan, dan platform Gerakan Selamatkan Pangan untuk Pencegahan Food Waste yang telah dibuat oleh Badan Pangan Nasional akan dijadikan sebagai salah satu baseline dalam Peta Jalan yang sedang disusun. *(putri)