IHSG yang sempat menguat hingga menyentuh 7.177, berbalik arah dan cenderung turun disesi perdagangan kedua.
IHSG bahkan sempat diperdagangkan melemah hingga menyentuh level 7.121 sebelum akhirnya ditutup naik 0.28% di level 7.157,18.
IHSG bergerak lebih volatile dibandingkan dengan sejumlah bursa di Asia yang mayoritas justru mampu bertahan di zona hijau.
Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pelaku pasar masih mengkhawatirkan sejumlah agenda ekonomi penting serta arah kebijakan suku bunga acuan yang bisa merubah arah pergerakan pasar secara tak terduga.
"Dan pada perdagangan hari ini IHSG lebih banyak digerakkan oleh faktor teknikal dibandingkan dengan faktor lain," ujar Gunawan di Medan, Senin (29/1/2024).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah juga bergerak cukup volatile pada hari ini.
Rupiah disebutkan Gunawan ditransaksikan dalam rentang angka yang cukup lebar antara 15.780 hingga 15.835 per dolar.
Kinerja mata uang rupiah terpantau sempat berada di 2 zona, sebelum akhirnya ditutup menguat tipis di level 15.805 per dolar AS.
Jelang kebijakan penetapan bunga acuan The FED, pasar masih mengambil posisi wait and see hingga arah kebijakan bunga acuan kedepan tergambar lebih jelas.
Di sisi lainnya, harga emas pada perdagangan hari ini terpantau mengalami penguatan di level US$2.029 per ons troynya.
Harga emas belakangan terpuruk seiring dengan memudarnya ekspektasi penurunan bunga acuan The FED.
"Selain itu, harga emas juga relatif tidak mendapatkan banyak dorongan untuk menguat, seiring dengan eskalasi perang yang relatif melandai belakangan ini," pungkasnya. *(ika)
%20bersama%20Rekan%20Jurnalis%20Gresik%20menanam%20bersama%20di%20momen%20Hari%20Tani%20Nasional%20pada%20program%20Petrokimia%20Gresik%20Award%20(PMA)%20Caturwulan%20II%202024%20di%20G.JPEG)
