Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

2023, Sumut Alami Inflasi YoY Sebesar 2,25%

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Selasa (2/1/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut di bulan Desember mengalami inflasi secara month to month (mtm) dan juga secara year on year (yoy). 

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, mengatakan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan yang tercatat sebesar 2,95%, disusul Kota Sibolga sebesar 2,80% dan Kota Gunungsitoli yang tercatat sebesar 2,35%.

Sementara inflasi yoy terendah dialami Kota Medan yang hanya 2,19% disusul Kota Pematangsiantar sebesar 2,30%.

“Sehingga untuk Sumut sendiri, inflasi yoy di  Bulan Desember tercatat sebesar 2,25% sementara inflasi mtm itu tercatat sebesar 0,57%,” ujar Nurul Hasanudin saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Selasa (2/1/2024).

Dikatakan pejabat yang akrab disapa Hasan ini, inflasi yoy di bulan Desember didorong oleh adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.

Yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,67%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,02%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,24%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,84%.

Kelompok kesehatan sebesar 3,92%; kelompok transportasi sebesar 1,32%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,64%.

Kelompok pendidikan sebesar 2,82%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,75%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,73%.

Sementara jika dilihat berdasarkan komoditas, maka inflasi yoy di bulan Desember didorong kenaikan harga komoditas beras, cabai merah.

Kemudian rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara. 

“Sementara beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Desember 2023, antara lain tomat, beras, bawang merah, angkutan udara, minyak goreng, gula pasir, dan daging ayam ras. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain cabai rawit, cabai merah, pepaya, ikan dencis, pir, buah naga, dan wortel,” terangnya.

Pada Desember 2023, tingkat inflasi ytd dan tingkat inflasi yoy sebesar 2,25%. Tingkat inflasi yoy untuk Desember 2022 dan Desember 2021 masing-masing sebesar 6,12% dan 1,71%. *(ika)