Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sepekan Kedepan, Pasar Keuangan masih Dipengaruhi Data Perekonomian AS

Papan penunjuk kinerja IHSG. Di pekan ini, kinerja pasar keuangan masih akan dipengaruhi data dari Amerika Serikat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Pasar keuangan dalam sepekan depan masih akan akan dipengaruhi data perekonomian dari Amerika Serikat (AS). 

Diketahui AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketika yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan.

Data ini dinilai Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin bisa menjadi bumerang dan direspon negatif oleh pelaku pasar.

“Sekalipun pada dasarnya kabar tersbeut adalah kabar positif terkait dengan kinerja ekonomi AS, akan tetapi pelaku pasar bisa saja menginterpretasikan sebagai kemungkinan penundaan pemotongan bunga acuan di tahun 2024 mendatang,” kata Gunawan di Medan, Senin (18/12/2023).

Selanjutnya, kata Gunawan, pelaku pasar juga sedang menuju libur panjang Nataru yang bisa saja menciptakan penurunan transaksi pada pasar keuangan di tanah air. 

Sehingga sentimen ekonomi nantinya tidak begitu berpengaruh pada kinerja pasar keuangan hingga perayaan tahun baru usai. 

“Dan situasi ini akan membuat pasar keuangan lebih didorong oleh faktor teknikal,” sebut Gunawan.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan kedepan berpeluang bergerak dalam rentang 7.130 hingga 7170. Upaya IHSG untuk melewati level psikologis 7.200 akan terbatas. 

Pada perdagangan pagi ini sejumlah indeks bursa di Asia terpantau mengalami pelemahan pada perdagangan pagi ini. 

IHSG diproyeksikan akan bergerak seirama dengan berpeluang untuk melemah dikisaran 7.100 hingga 7.150.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level 7.174. 

Disisi lain kinerja mata uang rupiah terpantau mengalami penguatan pada sesi perdagangan di pagi ini. Rupiah ditransaksikan di level 15.525 per dolar AS. 

Jika dilihat dari kinerjanya, mata uang rupiah terpantau tidak mendapatkan tekanan dari imbal hasil US Treasury.

“Rilis data pertumbuhan ekonomi AS ditambah dengan sejumlah data penting lainnya dipekan ini, diproyeksikan tidak akan begitu besar membebani kinerja mata uang rupiah, sekalipun data ekonomi dari AS nantinya akan lebih banyak memberikan tekanan pada pasar keuangan global,” kata Gunawan menambahkan. 

Sementara itu, harga emas dunia terpantau kembali mengalami pelemahan dikisaran US$2.020 per ons troy. Jelang rilis data penting ekonomi AS. *(ika)