Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penghujung Tahun, IHSG Melemah Tapi Rupiah dan Harga Emas Menguat

Seorang warga menunjukkan uang kertas pecahan kecil. Di hari terakhir perdagangan di tahun 2023, mata uang rupiah masih mampu bertahan menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir tahun 2023 ditutup melemah 0.43% atau 31 poin di level 7.272,80. 

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG selama sesi perdagangan hari ini terpantau menguat di menit-menit pertama sesi pembukaan.

Selebihnya IHSG diperdagangkan di teritori negatif bahkan sempat terpuruk hingga ke level 7.259. 

“IHSG dilanda aksi jual di penutupan perdagangan 2023, setelah sempat mengalami kenaikan cukup signifikan selama perdagangan sepekan terakhir,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (29/12/2023).

Selain IHSG, kinerja mata uang rupiah disebutkan Gunawan juga sempat melemah hingga mendekati level 15.455 per dolar AS di sesi perdagangan hari ini. 

Namun, mata uang rupiah mampu mengurangi kerugiannya, dan berhasil ditutup menguat di level 15.395 per dolar AS. 

“Penguatan mata uang rupiah terjadi disesi perdagangan kedua dan berlangsung hingga penutupan perdagangan,” sebutnya.

Di sisi lain, harga emas terpantau menguat tipis pada sesi perdagangan Asia dan ditransaksikan dikisaran level US$2.069 per ons troy. 

Tidak beranjak jauh dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya, maupun dibandingkan sesi perdagangan pagi. Jika dirupiahkan, harga emas ditransaksikan dikisaran harga 1,025 juta per gramnya.

Secara kesleuruhan baik kinerja IHSG, rupiah dan harga emas di tahun 2023 ini ditutup lebih baik dibandingkan dengan kinerjanya di penghujung tahun 2022 silam. 

Membaiknya kinerja psar keuangan terjadi disaat dunia tengah menghadapi tekanan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan prosfek ekonomi yang terganggu seiring meningkatnya tensi geopolitik global.

Tahun depan pasar keuangan juga masih akan mengalami tantangan yang besar. Meskipun untuk pasar saham prosfeknya masih bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun ini. 

Sejumlah ketidakpastian yang menghantui pasar saham di tahun depan masih dari kemungkinan memburuknya kondisi ekonomi yang dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik dunia.

Namun, harga emas justru berpeluang mencetak kinerja yang lebih bagus di tahun depan. Karena kerap diuntungkan dengan situasi geopolitik global yang tidak menentu serta prosfek penurunan suku bunga acuan kedepan. 

“Dan untuk kinerja mata uang rupiah, masih akan sangat bergantung dari neraca pembayaran serta prosfek pertumbuhan ekonomi di tanah air,” pungkasnya. *(ika)