Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pasar di Asia Bergerak di Zona Negatif, IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Seorang investor mengamati pergerakan IHSG. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona negatif.suaratani.com-ika

SuaraTani.com - Medan| Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6% tidak mempengaruhi kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Ini menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin dikarenakan IHSG terimbas kinerja pasar saham di Asia yang juga mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini.

IHSG yang sempat diperdagangkan melemah di bawah level 7.200, berbalik menguat di detik terakhir jelang penutupan, meski tetap ditutup melemah tipis 0.14% atau 10.05 poin di level 7.209,62.

"Pergerakan IHSG pada hari ini mengikuti pola pergerakan di sejumlah bursa di Asia, dimana berbalik arah setelah sempat terpuruk di awal sesi perdagangan," sebut Gunawan di Medan, Kamis (21/12/2023).

Sementara itu, penurunan imbal hasil US Treasury belakangan ini dikatakannya juga tidak memberikan pengaruh besar terhadap penguatan mata uang rupiah.

Kebijakan BI yang mempertahankan besaran bunga acuan diyakini Gunawan tidak memberikan tekanan pada rupiah.

Pria berkaca mata ini menilai pernyataan sejumlah pejabat The FED yang menyatakan bahwa suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat menjadi pendorong utama melemahnya rupiah belakangan ini.

"Padahal dolar AS dari sisi imbal hasil khususnya di pasar obligasi tengah mengalami penurunan yang membuka ruang untuk melemah," katanya.

Sementara itu, harga emas juga terpantau stabil dikisaran US$2.036 per ons troy nya. Harga emas terpantau tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Pelaku pasar tengah menanti rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang akan menjadi motor penggerak pasar selanjutnya.

Sejauh ini, harga emas yang bergerak sideways diproyeksikan akan terus berlangsung hingga penutupan tahun ini. *(ika)