Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dukung Produksi Dalam Negeri, Bapanas Dorong Sumber Bantuan Pangan Beras dari Stok Lokal

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, saat mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu penerima manfaat bantuan pangan di Malang, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jatim| Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, peningkatan produksi beras dalam negeri menjadi fokus pemerintah saat ini. 

Dengan meningkatnya produksi dalam negeri, ia memastikan penyerapannya untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi komitmennya demi menjaga harga di tingkat petani dan penguatan stok untuk bantuan pangan beras di masa mendatang.

“Kemarin dengan Bapak Menteri Pertanian, beliau sudah menyiapkan tanam 1 juta hektar, artinya panennya akan di atas 2,5 juta ton, dalam 3 bulan ke depan. Kami bersama Bulog bersiap untuk melakukan serapan CBP, sehingga 3-4 bulan ke depan, harga di petani harus tetap baik dan dapat diserap dengan harga yang baik. Kemudian nanti untuk bantuan pangan beras seperti ini, harusnya menggunakan beras dalam negeri. Itu perintahnya Bapak Presiden,” terang Arief saat mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Malang, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Arief juga menuturkan mengenai inflasi Indonesia yang dikatakannya masih sesuai target dan cukup baik. 

Meskipun diterpa dengan kondisi pangan yang masih bergejolak, namun ia optimis tingkat inflasi nasional senantiasa dapat terkendali.

“Jadi hari ini memang betul harga pangan sedang tinggi, tapi sekali lagi, di seluruh dunia hari ini untuk pangan memang kondisinya demikian. Tetapi Indonesia saat ini inflasinya sangat baik. Inflasinya tidak lebih dari 2,86% (year to year). Itu kalau di internasional menjadi salah satu inflasi terbaik. Jadi kalau Ibu Sri Mulyani selalu sampaikan, inflasi harus di bawah pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi kita juga masih 5%,” papar Arief.

Untuk itu, Arief memastikan jika inflasi beras di akhir tahun ini menjadi perhatian Bapanas, sehingga inflasi beras tidak begitu bergejolak sebagaimana Desember tahun lalu. 

“Melalui penyaluran bantuan pangan beras telah terbukti dapat mengendalikan inflasi beras secara bulanan di tahun ini. Inflasi beras di tahun ini sudah cukup terkendali dalam 3 bulan terakhir. September 2023 di 5,61% lalu hingga November 2023 menurun menjadi 0,43%,” kata Arief.

Menjelang tutup tahun, tren inflasi beras kerap mengalami gejolak yang cukup signifikan. 

Menilik data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi beras di Desember 2022 tercatat melonjak tinggi secara bulanan. 

Komoditas beras di Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 2,30% dan ini lebih tinggi dibandingkan November 2022 yang berada di 0,38%. 

Sampai minggu kedua Desember ini, realisasi bantuan pangan beras secara nasional telah mendekati 90%. 

Ini akan terus diakselerasi sampai tuntas sepenuhnya, terutama pada daerah-daerah yang mayoritas merayakan HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Natal.

Perkembangan secara kuantitatif terhadap pelaksanaan penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua secara nasional per 13 Desember telah mencapai 89,36% atau 762.992.230 kg dari total alokasi 853.851.760 kg. 

Di Jawa Timur, realisasi bantuan pangan beras telah meraih persentase sejumlah 90,65% atau 120.964.990 kg dari alokasi 133.436.600 kg. *(putri)