Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bapanas Bangun Kolaborasi Dukung Pemanfaatan Pangan Fungsional

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo, saat mengunjungi Algae Park yang merupakan lokasi pembudidayaan spirulina yang terletak di Kabupaten Klaten dan juga lokasi pengolahannya di Kabupaten Sukoharjo.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Solo| Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo, menegaskan, ketahanan pangan dan gizi selalu menjadi isu strategis nasional.

Pangan fungsional merupakan salah satu kategori pangan yang potensial dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan dan gizi.

“Pangan fungsional ini muncul seiring pergeseran konsumsi pangan masyarakat yang tidak hanya mengedepankan pemenuhan konsumsi pangan saja, namun juga memperhatikan khasiat atau fungsi pangan yang dikonsumsi dan manfaatnya untuk meningkatkan kualitas kesehatan ataupun pengobatan terhadap kondisi kesehatan tertentu” ungkapnya saat melakukan kunjungan kerja di Solo, Senin (4/12/2023). 

Menurutnya istilah pangan fungsional pertama kali digunakan tahun 1980 di Jepang dengan istilah Foods for Spesified of Health Use (FOSHU).

Nyoto menjelaskan bahwa menurut BPOM bahwa pangan fungsional merupakan pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen fungsional.

“Berdasarkan kajian ilmiah, pangan fungsional mempunyai fungsi fisiologis tertentu dan terbukti tidak membahayakan serta bermanfaat bagi kesehatan”.

Badan Pangan Nasional memiliki kewajiban membangun kolaborasi terhadap produk-produk anak bangsa untuk membangun ketahanan pangan, terutama bila bisa dimanfaatkan sebagai upaya penurunan stunting.

“Kami masih melihat peluang pemanfaatan dari sprilulina yang berasal dari alga ini sebagai pangan fungsional apakah bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan, karena kedepannya ada kemungkinan bahwa pangan tidak hanya bisa dihasilkan di lahan tanah tapi bisa juga di perairan, ditengah kondisi semakin berkurangnya lahan persawahan” ujar Nyoto.

Sementara itu CEO Algae Park, Muhammad Zusron,  menjelaskan beberapa manfaat dari spirulina.

Menurunkan kolesterol, menjaga kadar gula darah adalah beberapa manfaat dari spirulina dan yang paling penting adalah mengandung nutrisi pertumbuhan anak sehingga bermanfaat untuk mencegah terjadinya stunting.

“Kedepan kami bersama dengan IPB dan UGM akan mengembangkan camilan-camilan sehat seperti es krim, mie instan, pasta dan juga minuman sehat sehingga akan semakin disukai oleh masyarakat” ungkap Zusron menutup penjelasannya.

Pada kesempatan tersebut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Sri Hariyanti mengungkapkan bahwa permasalahan stunting merupakan kerja bersama seluruh pihak untuk mengatasinya.

“Stunting berefek jangka panjang, tidak hanya pada pertumbuhan anak tersebut namun juga bisa mempengaruhi pertumbuhan saraf, psikis dan juga reproduksi sehingga permasalah ini harus diselesaikan bersama-sama” ujar Sri

Mengatasi permasalah stunting ini Kabupaten Sukoharjo melakukan Gerakan “ANTING SI GANA”  Atasi Anak Stunting dengan Konsumsi Alga Spirulina bertujuan untuk mengoptimalkan upaya percepatan penurunan stunting.

Pada kunjungan kerja ini Deputi Bidang Kerawanan Pangan NFA mengunjungi Algae Park yang merupakan lokasi pembudidayaan spirulina yang terletak di Kabupaten Klaten dan juga lokasi pengolahannya di Kabupaten Sukoharjo. *(putri)