Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tingkatkan PNBP, KKP Optimalkan Pemanfaatan Aset Eks Riset

BPPSDM melakukan restocking ikan di Sungai Cisadane bersama Komunitas Cisadane Bersih dalam rangkaian kegiatan Expose SFV UPT BRPBATPP di Instalasi Perikanan Cibalagung.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Bogor| Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) memanfaatkan aset-aset eks riset. 

Selain untuk memperkuat program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), aset-aset tersebut juga menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pemanfaatan tersebut dilakukan salah satunya melalui program prioritas BPPSDM Smart Fisheries Village (SFV) atau Desa Perikanan Cerdas.

Salah satunya SFV Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) di Instalasi Perikanan Cibalagung dan Cijeruk, Bogor. 

Kegiatan SFV UPT tersebut berkontribusi dalam peningkatan nilai PNBP Fungsional BRPBATPP. 

Tercatat sampai dengan awal November 2023 penerimaan PNBP Fungsional BRPBATPP senilai Rp90.905.955, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada 2022 sebesar Rp35.950.000, atau meningkat hampir 3 kali lipat. Angka tersebut dapat meningkat lagi hingga penghujung akhir Desember 2023.

Sekretaris BPPSDM, Rudi Alek Wahyudin, mengatakan SFV basisnya ada 2, yakni desa dan UPT. UPT menjadi basis karena UPT merupakan intiplasma yang menjadi center of excellence, dimana pengembangannya ada di masyarakat. 

“Dengan sudah beralihnya Tusi riset, kita manfaatkan aset-aset eks riset yang sudah tidak terpakai untuk riset. Kalau dibiarkan, ooh tadinya di sini kolam kering, SDM kurang karena sebagian beralih juga, beberapa bangunan bocor, sekarang setelah menjadi SFV bisa sebagus ini sebagaimana Bapak-Ibu lihat, jauh lebih bagus, aset termanfaatkan, lebih terawat, lebih aktif kegiatannya, SDM juga bertambah, panen secara rutin, dan menghasilkan PNBP. Bahkan PNBP-nya sudah melewati target, lebih dari 100%," ujar Rudi Alek Wahyudin saat membuka Expose SFV UPT BRPBATPP di Instalasi Perikanan Cibalagung.

Untuk itu Rudi mengajak masyarakat, kelompok usaha perikanan, dan para mitra sekalian untuk berkolaborasi, dengan benih dari BRPBATPP. 

“Mari dukung kami mengembangkan komoditas air tawar ini untuk menyediakan protein yang tinggi bagi anak-anak kita untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, dengan harga yang lebih terjangkau dibanding ikan laut," tambah Rudi.

Kepala Pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani, melaporkan, SFV UPT yang diekspos kali ini adalah SFV Budidaya Ikan Air Tawar yang dikelola BRPBATPP, dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset di Instalasi Perikanan Cibalagung dan Cijeruk. 

Pada Instalasi Cibalagung telah dilakukan pembenihan ikan nila, yang saat ini telah diproduksi 160.000 ekor; serta pembesaran ikan nila, dengan produksi 150 kg. 

Sementara di Cijeruk, dilakukan pembenihan ikan dewa produksi 35.000 ekor, ikan nilem produksi 160.000 ekor, ikan nila produksi 63.000 ekor, serta pembesaran ikan nila produksi 1.000 kg.

Yayan mengatakan, selain usaha kelautan dan perikanan, dilakukan juga diversifikasi usaha seperti produksi vaksin ikan di Instalasi BRPBATPP Depok, konservasi berbagai jenis ikan lokal, kultur pakan alami, dan produksi pakan buatan apung dan tenggelam sebanyak 3,09 ton.

Dalam mendukung kegiatan SFV UPT, BRPBATPP juga melibatkan 6 penyuluh perikanan Kota dan Kabupaten Bogor. Dalam kaitannya dengan kegiatan inti-plasma juga telah dilakukan pendampingan intensif adopsi teknologi SFV UPT pada kelompok plasma. 

Menurut Yayan akan menyusul kelompok-kelompok pelaku usaha lainnya yang saat ini terus dibina oleh Penyuluh Perikanan BRPBATPP. *(putri)