Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tak Banyak Sentimen, Pasar Keuangan Berpeluang Bergerak Mendatar

Papan penunjuk kinerja IHSG. Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini diproyeksikan masih akan berkutat dikisaran level 6.900, dan masih memiliki potensi untuk menguat. 

Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang akan tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6%. 

Sejumlah bursa di Asia pada perdagangan pagi ini masih  bergerak mixed, sementara bursa di Amerika Serikat (AS) akan ditutup pada perdagangan Kamis untuk merayakan Thanksgiving. 

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan menguat di level 6.930, dan diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970. 

Koreksi teknikal yang terjadi belakangan ini kalaupun berlanjut masih berpeluang tertahan di level psikologis 6.900. 

“Minimnya agenda ekonomi yang dirilis hari ini selain keputusan BI, berpeluang membuat pasar keuangan bergerak mendatar,” sebut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (23/11/2023).

Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.580. Pada dasarnya tidak ada yang menjadi sentimen negatif bagi kinerja matau uang rupiah di pekan ini. Keputusan BI nantinya juga tidak akan menjadi alasan pelemahan rupiah.

Demand akan dolar AS yang meningkat atau intervensi agar rupiah tidak menguat terlalu jauh diduga menjadi alasan utama pelemahan rupiah di hari ini.

Sehingga koreksi pada mata uang rupiah justru terjadi saat dolar AS mengalami tekanan, dan imbal hasil US Treasury juga melemah. Ini kabar baik bagi rupiah, namun kinerja rupiah sejauh ini masih bergerak anomaly.

“Saya menilai pelemahan ini tidak akan bertahan lama. Rupiah akalupun melemah juga masih akan relative tertahan di level 15.600. Secara fundamental rupiah memeiliki peluang untuk menguat lebih jauh, dikarenakan dolar AS berpeluang melemah seiring dengan ekspektasi penurunan suku bung aacuan The Fed di tahun depan,” sebutnya.

Disisi lain, harga emas kembali terkoreksi di level US$1.944 per ons troy setelah sempat menyentuh US$2.000 per ons  troy nya. 

Harga emas masih kesulitan untuk mempertahankan posisi di atas US$ 2.000 dan rawan terkena aksi profit taking saat menyentuh level tersebut. 

Namun secara fundamental emas masih punya kesempatan untuk menguat dalam jangka pendek dan menengah. *(ika)