Karena apabila Indonesia ingin menjadi negara maju di tahun 2045, salah satu syaratnya harus memiliki rasio kewirausahaan mencapai 4%.
"Kita dorong lulusan Politeknik mempunyai jiwa entrepreneur, dengan begitu mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui bisnis mereka," harap Pj Gubernur, saat menghadiri wisuda Angkatan XIX Politeknik Unggul LP3M Medan di Selecta Convention Hall, Jalan Listrik Nomor 2 Medan, Senin (20/11/2023).
Dikatakannya, untuk mendukung munculnya wirausahawan baru, Pemprov Sumut memiliki program kewirausahawan baru dan kewirausahawan milenial.
Di sana tersedia layanan fasilitas mulai dari mendirikan perusahaan, melatih Sumber Daya Manusia (SDM) berusaha, hingga fasilitas pembiayaan dan pemasaran.
"Sudah saatnya adik-adik melihat dunia usaha sebagai pilihan terbaik, bukan pilihan terpaksa, karena tidak bekerja maka jadi berusaha. Silakan adik-adik datang ke Dinas Koperasi dan UMKM Sumut di Jalan Gatot Subroto Medan, kami akan memberikan pelayanan fasilitas adik-adik yang mau menjadi wirausahawan baru," jelasnya.
Karenanya, Pj Gubernur berharap, para lulusan Politeknik Unggul LP3M teruslah belajar, jangan pernah berhenti, kembangkan pengetahuan, bangun jejaring untuk mendapat berbagai informasi. Untuk menjadi unggul, harus bisa beradaptasi dengan era digital.
“Kalian harus cerdas, inisiatif dan berintegritas. Presiden Soekarno pernah berkata ‘Gantungkan cita-citamu setinggi langit’, bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang," kata Pj Gubernur di hadapan 162 wisudawan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Politeknik Unggul LP3M Medan, Muhammad Nasir Mahmud, mengatakan, untuk menyiapkan lulusan yang kompetitif pihak Politeknik Unggul LP3M Medan menciptakan kurikulum yang berorientasi dengan keterampilan (vokasi) untuk mempersiapkan tenaga yang dapat menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global.
Selain itu, katanya, Emotional Spiritual Quotient (ESQ) juga menjadi kurikulum pembelajaran dimana lulusan Politeknik bukan hanya terampil dalam keilmuan atau pekerjaan saja, tetapi juga memelihara akhlaknya.
"Alhamdulillah, 15 tahun yang lalu kita sudah masukan kurikulum ini, mata kuliah yang menciptakan keterampilan kita perbanyak, seperti Bahasa Inggris, komputer. Kita inginkan lulusan kita bukan hanya memiliki ijazah dan transkrip nilai, namun minimal mereka juga memiliki lima sertifikasi keahlian yang sesuai yang diinginkan pemberi kerja," jelasnya.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sumut Muhammad Rahmadani Lubis, Direktur Politeknik Unggul LP3M Medan R.A Purba, dosen dan orang tua wisudawan. *(wulandari)