Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pidato The Fed Ngambang, Pasar Keuangan Diproyeksikan Bergerak Sideway

Papan penunjuk kinerja IHSG. Pada perdagangan hari ini, pasar keuangan diproyeksikan bergerak mendatar.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Gubernur Bank Sentral AS dalam pidatonya tidak memberikan arah yang jelas terkait dengan kebijakan moneternya. 

Sehingga pasar tidak mendapatkan apapun dari pidato The FED, dan bursa AS ditutup mixed. Sementara di Asia, sejumlah bursa juga bergerak mendatar.

Namun, China di pagi ini merilis data laju tekanan inflasi, dimana ekonomi China justru mencetak deflasi sebesar 0.2% pada bulan Oktober ini. 

Realisasi deflasi tersebut tentunya bukan menjadi kabar baik bagi perekonomian global mengingat deflasi lebih mencerminkan perlambatan pertumbuhan ekonomi China yang tentunya akan berpengaruh pada kinerja ekonomi di negara lainnya.

Dengan sentimen yang ada, Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak mixed dalam rentang 6.780 hingga 6.830. 

Pada sesi pembukaan perdagangan hari ini, IHSG terpantau masih berkonsolidasi di kisaran level 6.800. 

“Data penjualan ritel di tanah air yang diproyeksikan hanya akan naik sekitar 1% dibandingkan bulan yang sama tahun 2022, tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja indeks bursa saham pada hari ini,” kata Gunawan di Medan, Kamis (9/11/2023).

Sementara untuk kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini disebutkannya sedikit mengalami penguatan di level 15.635 per dolar AS. 

Mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak cukup stabil dalam rentang 15.610 hingga 15.640 pada perdagangan hari ini. 

“Tidak adanya arah kebijakan yang pasti dari pidato The FED tadi malam, telah menggiring sedikit penurunan bagi imbal hasil US Treasury 10 Y, sehingga rupiah berpeluang bergerak sideways tanpa tekanan yang berarti,” sebutnya.

Disisi lainnya, harga emas pada Rabu malam sempat melemah hingga ke level US$1.950 per ons troy nya. Dan di sesi perdagangan pagi ini terpantau masih mampu mengalami penguatan tipis di level US$1.951 per ons troy. 

Gambaran yang tidak pasti pada kebijakan moneter AS kedepan ternyata sangat merugikan harga emas. Dan emas mengalami tekanan seiring dengan pernyataan yang bernada hawkish dari pejabat The FED yang lain. *(ika)