Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Industri Kosmetik Lokal Semakin Fenomenal, Hingga Oktober Ekspor Tembus US$601 Juta

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, berfoto bersama penerima program restrukturisasi Kemenperin.suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Jakarta| Industri kosmetik di Indonesia semakin berkembang dengan memberikan berbagai produk inovatif bagi para konsumennya. Hal ini seiring kesadaran masyarakat yang juga kian meningkat terhadap pentingnya merawat penampilan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengatakan, banyak merek kosmetik lokal yang terus terpacu untuk menghasilkan produk dengan teknologi dan tren kandungan terbaru sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi, dengan perkembangan zaman, produk kosmetik juga telah digunakan oleh berbagai segmen masyarakat.

“Bahkan sudah tersedia produk kosmetik yang diformulasi secara khusus untuk kebutuhan bayi hingga laki-laki,” kata Reni Yanita di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya, pengembangan industri kosmetik di Indonesia memiliki potensi yang besar. Selain karena Indonesia adalah pasar yang besar, juga dikarenakan ketersediaan sumber daya alam yang kaya akan tanaman herbal dan telah digunakan secara turun temurun untuk kesehatan dan produk kosmetik.

Reni mengungkapkan, nilai ekspor untuk jenis industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional pada Januari-Oktober telah menembus US$601,15 juta. 

Capaian ini meningkat jika dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2022 sebesar US$566,72 juta. 

“Sedangkan untuk kontribusi industri kosmetik termasuk industri kimia, farmasi dan obat tradisional terhadap PDB pada kuartal III tahun 2023 mencapai 3,83%,” sebutnya.

Selama ini, Ditjen IKMA rutin melakukan pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik.

Di antaranya melalui program pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), fasilitasi izin edar produk, fasilitasi mesin dan peralatan, promosi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta penerapan industri 4.0.

Selain itu, program penguatan branding produk kosmetik, restrukturasi mesin dan peralatan, hingga pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). 

“Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dapat terbentuk ekosistem industri kosmetik mulai dari hulu sampai ke hilir,” imbuhnya.

Dirjen IKMA menambahkan, sejak tahun 2019, Kemenperin aktif menyelengarakan acara Cosmetic Day sebagai salah satu agenda tahunannya. 

Acara Cosmetic Day diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kosmetik nasional, khususnya yang memanfaatkan bahan baku lokal. *(jasmin)