Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah, Harga Emas Meroket

Seorang warga menunjukkan uang kertas pecahan  kecil. Pada perdagangan hari ini, rupiah dan IHSG melemah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut ditutup melemah pada perdagangan hari ini. 

Setelah kegagalan menembus level 7.000 pada perdagangan kemarin, IHSG dilanda aksi profit taking memanfaatkan momentum penguatan yang terjadi sebelumnya. 

Pada pekan ini sentimennya cukup mendukung bagi penguatan kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja IHSG tidak seperti kebanyakan bursa di Asia pada hari ini, yang  mampu ditutup menguat, sementara IHSG justru ditutup melemah 0.79% di level 6.906,95. 

“Kinerja IHSG yang sedikit bergerak anomali ini tidak akan berlangsung lama, karena koreksi teknikal saat ini nantinya akan menggiring investor pada posisi jenuh jual, yang kembali menciptakan potensi technical rebound,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (22/11/2023).

Seirama dengan IHSG, mata uang rupiah dikatakan Gunawan juga mengalami pelemahan pada hari ini. Secara fundamental rupiah cukup tertolong dengan sejumlah data ekonomi AS yang memperburuk kinerja dolar AS. 

Akan tetapi disisi lain, penguatan rupiah yang terlalu tajam memang buruk buat neraca dagang di tanah air. Karena serbuan barang barang impor bisa masuk ke pasar domestik.

“Pelemahan rupiah pada hari ini memang bisa saja karena intervensi agar rupiah tidak menguat terlalu jauh. Dugaan tersebut memang bisa muncul seiring dengan melemahnya imbal hasil obligasi AS serta buruknya sentimen dolar AS belakangan ini. Pada perdagangan sore, mata uang rupiah melemah ke level 15.570 per dolar AS,” katanya.

Namun, berbeda dengan rupiah dan IHSG, harga emas justru mampu menembus level US$2.002 per ons troy nya.

Harga emas justru meroket seiring dengan memburuknya kinerja dolar AS setelah sejumlah indikator menunjukan bahwa The FED akan menghentikan kenaikan bunga acuan, ditambah lagi kemungkinan penurunan bunga acuan di tahun depan. *(ika)