Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG dan Rupiah, Hingga Emas Kompak Menguat

Grafik pergerakan emiten.Pada perdagangan hari ini, IHSG  mampu ditutup menguat.suaratani.com-dok

SuaraTani.com - Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada perdagangan hari ini.

IHSG yang ditutup naik 1.64% di level 6.751,39, bahkan sempat menyentuh level tertingginya 6.780.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), kabar baik ditahannya suku bunga acuan Bank Sentral AS menjadi pemicu penguatan pasar keuangan di Asia.

"Untuk sementara, kekhawatiran pelaku pasar terkait dengan besaran bunga acuan memudar, walaupun ancaman bunga akan tetap naik atau bertahan tinggi untuk waktu yang lama masih menggema sejauh ini," sebut Gunawan di Medan, Kamis (2/11/2023).

Kedepan dalam jangka pendek, kata Gunawan, selain data ekonomi yang akan dirilis, pelaku pasar akan berhadapan dengan situasi yang bisa saja dengan secara tiba-tiba merubah pergerakan pasar.

Konflik Hamas – Israel serta tensi politik di tanah air akan menjadi fokus pelaku pasar dalam jangka pendek.

Sentimen keduanya akan sangat berpengaruh, terlebih jika rilis data ekonomi di banyak negara merealisasikan angka yang sesuai dengan ekspektasi.

Sejauh ini, sejumlah indikator menunjukan bahwa kinerja bursa pada perdagangan besok masih memungkinkan untuk ditransaksikan di zona positif.

Selain minimnya agenda ekonomi yang bisa merubah ekspektasi pasar, sejumlah bursa di Eropa juga dibuka menguat hari ini.

"Indikator teknikal bisa saja menggiring terjadinya koreksi, kalaupun jika terjadi koreksi pada perdagangan besok," sebutnya.

Sementara itu, mata uang rupiah juga ditransaksikan menguat, dan ditutup menguat di level 15.850 per dolar AS.

Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini dipicu oleh melemahnya imbal hasil US Treasury 10 Y yang berada dikisaran 4.715%.

Dan dalam sehari perdagangan, USD index juga turun tajam di level 106.19 pada perdagangan sore.

Harga emas disisi lainnya mengalami penguatan di level US$1.988 per ons troy. Kabar baik dipertahankannya bunga acuan dolar AS memicu aksi beli harga emas.

Dalam jangka pendek harga emas di atas angin, karena sentimen negatif dari suku bunga acuan sudah tereliminir untuk smentara waktu.

"Emas sangat potensial untuk kembali naik mendekati level US$2.000. Meskipun secara teknikal harga emas masih tersandera dan akan berkonsolidasi terlebih dahulu, hingga ada faktor fundamental yang kuat mendorong kenaikan di atas level psikologis ($2.000/ons troy)," pungkasnya. *(ika)