Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG dan Emas Terkoreksi Tipis, Tapi Rupiah Tetap Perkasa

Grafik pergerakan emiten. Perdagangan hari ini, IHSG tak mampu mempertahankan pergerakannya di zona hijau hingga akhirnya ditutup melemah tipis.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini tak mampu mempertahankan kinerja positif sehingga akhirnya ditutup melemah tipis 0.071% di level 7.036,09. 

Selama sesi perdagangan kedua, IHSG ditransaksikan di zona merah, setelah pada sesi perdagangan pertama IHSG sempat menyentuh 7.070. 

Meskipun melemah investor asing tercatat membukukan transaksi beli bersih senilai Rp140 miliar.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG yang hanya melemah tipis tersebut sebenarnya masih lebih beruntung dibandingkan dengan kinerja indeks bursa di Asia lainnya. 

“Kinerja IHSG terbantu dari kinerja bursa di Eropa, dimana saat IHSG menjelang penutupan perdagangan, bursa di eropa justru dibuka diteritoti positif,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (29/11/2023).

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah diterangkan Gunawan mampu  bertahan dan menembus level psikologis 15.400 per dolar AS. 

Penurunan imbal hasil US Treasury menjadi salah satu pendorongnya, sehingga pada akhirnya rupiah ditutup menguat di level 15.390 per dolar AS. 

Kinerja mata uang rupiah yang menguat tersebut diproyeksikan masih berpeluang berlanjut pada perdagangan besok.

Rilis data inflasi pada bulan November di tanah air akan menjadi sentimen penggerak selanjutnya. 

Pada bulan November Indonesia akan mengalami inflasi, dimana inflasi yang akan terjadi belum akan membuat laju tekanan inflasi dalam setahun terlalu jauh dari proyeksi Bank Indonesia.

“Sehingga pada dasarnya rilis data inflasi tersebut tidak akan banyak merubah kinerja rupiah. Namun jika rilis data inflasi terlalu jauh dari ekspektasi, maka dampaknya baru akan dirasakan pada rupiah,” terangnya.

Disisi lain, harga emas mengalami koreksi tipis setelah sempat menyentuh level US$2.050 per ons troy pada perdagangan Rabu ini. 

Kinerja harga emas terkoreksi secara teknikal setelah sinyal dovish yang diberikan oleh pejabat Bank Sentral AS. 

Harga emas yang melemah ini pada dasarnya bukan merupakan sinyal bearish. Ini hanya koreksi sehat, dan secara fundamental emas masih mampu menguat dalam jangka pendek. *(ika)