Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Cabai dan Gula Bergerak Naik

Pedagang menyiapkan pesanan pembeli. Harga cabai merah dalam 2 hari terakhir mengalami kenaikan.suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Medan| Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini menjadi alasan utama meroketnya harga cabai merah di Kota Medan menyentuh Rp80 ribu per kilogram (Kg).

Di sejumlah pasar tradisional seperti Aksara, Petisah dan Brayan, harga cabai merah dijual Rp80 ribu per Kg, sehingga menjadi harga cabai yang termahal di wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Sementara untuk harga cabai rawit di Pasar Brayan terpantau menyentuh Rp65 ribu per Kg.

Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, selain faktor cuaca yang kurang mendukung, kenaikan harga cabai juga dipicu oleh memburuknya harga cabai diluar wilayah Sumut.

“Kombinasi 2 faktor ini menjadi pemicu meroketnya harga cabai. Namun jika kondisi cuaca membaik, maka harga cabai diproyeksikan akan kembali turun dikisaran Rp50 ribuan per Kg,” kata Gunawan di Medan.

Selain cabai merah, rata rata harga gula pasir di Sumut disebutkan Gunawan juga mengalami kenaikan. Dalam 2 hari belakangan ini, harga gula pasir di kota Sibolga naik Rp750 menjadi Rp17.400 per Kg.

Sementara di Kota Medan, di banyak pasar sudah ada yang menjual Rp17 ribu per Kg. Bahkan harga gula di tingkat pedagang pengecer (kedai sampah) sudah mencapai Rp18 ribu per Kg.

"Untuk harga gula pasir kemungkinan besar sudah tidak akan turun lagi. Namun untuk harga cabai masih berpeluang untuk kembali turun," sebutnya.

Selain 2 komoditas tersebut, harga daging ayam juga ikut bergerak naik. Di Kota Medan mengacu kepada PIHPS dalam 2 hari perdagangan terakhir naik sekitar Rp100 menjadi rata rata Rp27.500 per Kg.

Selebihnya harga kebutuhan pokok masyarakat terpantau bergerak cukup stabil.

“Kenaikan harga cabai dan gula pasir dipastikan akan menjadi penyumbang kenaikan laju tekanan inflasi diwilayah Sumut pada bulan ini. Dan kenaikannya juga cukup signifikan bisa mencapai lebih dari 0.4% sejauh ini,” pungkasnya. *(ika)uaraTani.com – Medan| Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini menjadi alasan utama meroketnya harga cabai merah di Kota Medan menyentuh Rp80 ribu per kilogram (Kg).

Dii sejumlah pasar tradisional seperti Aksara, Petisah dan Brayan, harga cabai merah dijual Rp80 ribu per Kg, sehingga menjadi harga cabai yang termahal di wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Sementara untuk harga cabai rawit di Pasar Brayan terpantau menyentuh Rp65 ribu per Kg.

Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, selain faktor cuaca yang kurang mendukung, kenaikan harga cabai juga dipicu oleh memburuknya harga cabai diluar wilayah Sumut.

“Kombinasi 2 faktor ini menjadi pemicu meroketnya harga cabai. Namun jika kondisi cuaca membaik, maka harga cabai diproyeksikan akan kembali turun dikisaran Rp50 ribuan per Kg,” kata Gunawan di Medan.

Selain cabai merah, rata rata harga gula pasir di Sumut disebutkan Gunawan juga mengalami kenaikan. Dalam 2 hari belakangan ini, harga gula pasir di kota Sibolga naik Rp750 menjadi Rp17.400 per Kg.

Sementara di Kota Medan, di banyak pasar sudah ada yang menjual Rp17 ribu per Kg. Bahkan harga gula di tingkat pedagang pengecer (kedai sampah) sudah mencapai Rp18 ribu per Kg.

Untuk harga gula pasir kemungkinan besar sudah tidak akan turun lagi. Namun untuk harga cabai masih berpeluang untuk kembali turun.

Selain 2 komoditas tersebut, harga daging ayam juga ikut bergerak naik. Di Kota Medan mengacu kepada PIHPS dalam 2 hari perdagangan terakhir naik sekitar Rp100 menjadi rata rata Rp27.500 per Kg.

Selebihnya harga kebutuhan pokok masyarakat terpantau bergerak cukup stabil.

“Kenaikan harga cabai dan gula pasir dipastikan akan menjadi penyumbang kenaikan laju tekanan inflasi diwilayah Sumut pada bulan ini. Dan kenaikannya juga cukup signifikan bisa mencapai lebih dari 0.4% sejauh ini,” pungkasnya. *(ika)