Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Faktor Eksternal Tak Mendukung, Pasar Keuangan Berpeluang Berada di Zona Merah

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah. Pada perdagangan hari ini, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan terhenti.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak di zona merah. 

Hal ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengikuti kinerja indeks bursa di Asia banyak yang berada di zona merah meskipun penurunannya sangat terbatas. 

Minimnya sentimen pasar keuangan juga berpeluang membuat pasar keuangan lebih digerakkan faktor teknikal, sehingga peluang terjadi technical correction sangat terbuka.

“Dan IHSG disisi lainnya bisa saja mengalami tekanan yang lebih besar seiring dengan kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan kemarin. Meski demikian, kalaupun nantinya ada koreksi pada perdagangan hari ini masih dibilang sangat wajar. Namun hari ini menjadi masa krusial, karena terkait dengan panasnya tensi politik di tanah air,” kata Gunawan di Medan, Selasa (7/11/2023).

Gunawan menyebutkan, pada perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.830 hingga 6.870. 

Pada sesi pembukaan perdagangan IHSG dibuka tidak berubah dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Namun, IHSG di sesi pembukaan perdagangan terus mengalami penurunan kinerja. 

“Jadi saya menilai, penguatan IHSG pada perdagangan sebelumnya akan terhenti di hari ini,” sebutnya.

Sementara itu, lanjut Gunawan, mata uang rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ini. Yiels US Treassury 10 Y mengalami kenaikan pada perdagangan waktu AS. 

Pada perdagangan hari ini, rupiah dibuka melemah di level 15.550 per dolar AS, dan di sesi perdagangan pukul 9 pagi ditransaksikan dikisaran 15.565 per dolar AS. 

“Kinerja mata uang rupiah yang sempat menguat tajam pada perdagangan kemarin, saya proyeksikan juga akan terhenti pada perdagangan hari ini,” terangnya.

Rupiah menurut analisa Gunawan diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.550 hingga 15.600 selama sesi perdagangan. 

Tekanan eksternal seiring kenaikan imbal hasil obligasi, ditambah pelaku pasar yang menanti sabda Gubernur Bank Sentral AS selanjutnya, menjadi beban bagi mata uang rupiah. 

Hal yang sama juga dialami oleh harga emas yang kembali mengalami tekanan di level US$1.974 per ons troy nya. 

“Tekanan dari dolar AS memicu terjadinya penurunan harga emas, namun secara fundamental emas masih memiliki amunisi untuk kembali menguat dalam jangka pendek,” tandasnya. *(ika)