Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dukung Target Penurunan Stunting Nasional, NFA Pastikan Kontinuitas Bantuan Pangan

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Forum Data Keluarga Nasional yang digelar oleh BKKBN di Jakarta pada Selasa (28/11/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) ikut andil dalam menginisiasi bantuan pangan penanganan stunting sejak April 2023 dengan menggunakan basis data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang disusun oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Kami berharap pendataan KRS supaya bisa terus menerus dalam memvalidasi datanya, karena tentu selalu ada perubahan di masyarakat. Pemutakhiran data menjadi penting dan perlu setiap bulan. Updating data dari BKKBN akan menjadi kunci suksesnya kita semua dalam melakukan intervensi pangan," tutur Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, dalam Forum Data Keluarga Nasional yang digelar oleh BKKBN di Jakarta pada Selasa (28/11/2023). 

Arief menyebutkan, NFA bersama BUMN pangan sejak April 2023 meluncurkan bantuan pangan penanganan stunting kepada 1,4 juta KRS. 

“Data KRS ini kita peroleh dari BKKBN yang tentunya valid dan akurat serta terperinci hingga by name by address," sambungnya.

Untuk diketahui, bantuan pangan penanganan stunting ditugaskan kepada ID FOOD untuk menyalurkan bantuan pangan berupa 1 pak telur ayam dan 1 kg daging ayam selama 3 bulan di 7 provinsi prioritas penanganan stunting sesuai data dari BKKBN. 

Tahap pertama telah tuntas dan tahap kedua terus dilanjutkan selama periode September sampai November. 

Bantuan pangan penanganan stunting tahap kedua yang telah bergulir sejak 11 September, realisasinya secara nasional semakin mendekati target selesai. 

Secara nasional, realisasi telah mencapai 89,66% dan merupakan bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan dengan jumlah penerima sebanyak 1.446.089 KRS.

"Untuk tahun depan, NFA bersama Kementerian BUMN kembali menugaskan ID FOOD menyalurkan paket bantuan pangan seperti ini kepada 1,4 Juta KRS di 7 Provinsi Prioritas, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatra Utara," urai Arief.

Tidak hanya demi pengentasan stunting, bantuan pangan penanganan stunting ini  disebutkan Arief juga menghubungkan dengan peternak rakyat. 

Peternak sebagai penyedia telur dan daging ayam, tentunya dibeli ID FOOD dengan harga yang baik. Konektivitas seperti ini dahulu tidak tersambung, tapi hari ini bisa disambungkan.

"Kita ingin suplai bantuan pangan ini dari peternak lokal agar distribution cost tidak terlampau tinggi. Adanya paket bantuan pangan daging ayam dan telur ini turut menjadi program stabilisasi harga pangan, khusus daging ayam dan telur yang cukup fluktuatif," tandasnya.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam kesempatan yang sama, menyatakan apresiasinya kepada NFA karena menjadi institusi yang menaruh perhatian besar terhadap upaya penurunan angka stunting di Indonesia.

Di 2023 ini, bersama kementerian lembaga lain, NFA telah menyalurkan bantuan pangan kepada total 2.837.212 keluarga. Ini dilaksanakan dalam tahap 1 yang telah selesai dan tahap 2 yang masih berjalan.

"BKKBN akan terus melakukan pendataan karena Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 mengamanatkan itu. Kami wajib melakukan pemutakhiran data setiap tahun. Data bukan segala-galanya, tapi tanpa data, kita tidak bisa apa-apa," pungkasnya. *(putri)