Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Deflasi di Bulan Oktober Tak Sepenuhnya Jadi Kabar Baik

Penjual daging ayam di salah satu pasar di Kota Medan. Di bulan Oktober, daging ayam menjadi salah satu komoditas penyumbang deflasi.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Sumatera utara mencetak deflasi 0.07% (month to month) pada bulan Oktober. 

Angkanya ini menurut Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya. 

Kinerja deflasi ini memang jadi kabar baik kalau membandingkan dengan realisasi inflasi pada bulan September sebesar 0.37%.  Pada bulan itu, inflasi banyak disumbang dari harga beras melebihi inflasi rata rata nasional.

Sedangkan deflasi yang terjadi di bulan Oktober, justru diikuti dengan pengendalian pasokan (turun) untuk sejumlah komoditas bahan pangan, seperti daging ayam dan beras. 

Pasokan kedua komoditas pangan tersebut sangat dikendalikan oleh peternak untuk daging ayam, sementara Bulog untuk beras. 

"Nah peternak justru memangkas pasokannya di bulan Oktober, dikarenakan penurunan harga daging ayam dibawah harga produksi peternak,” sebut Gunawan di Medan, Rabu (1/11/2023).

Berbeda dengan daging ayam, harga beras justru mampu distabilkan dan tidak bergejolak seiring dengan langkah Bulog yang giat mengintervensi pasar. 

Jadi kalau peternak daging ayam mengurangi pasokan justru harga turun, namun bulog justru menambah pasokan sehingga harga terkendali. Ada yang tidak lazim di situ, yakni pasokan daging ayam dikendalikan (turun) namun harga justru turun.

Temuan di lapangan, sejumlah pedagang besar ayam potong mengeluhkan lambannya penjualan ayam potong belakangan ini. 

Kerap ditemukan sisa stok ayam potong yang tidak habis terjual setiap harinya. Sementara itu, rencana pengurangan produksi ayam indukan (DOC) mencuat seiring dengan penurunan harga daging ayam saat ini.

Sisi pasokan dijadikan cara untuk mengendalikan harga keekonomian daging ayam. Dugaan sementara memang mengarah kepada penurunan harga ikan segar sebagai subtitusi serta penurunan konsumsi. 

Selain itu, harga cabai juga bernasib tidak jauh berbeda. Sekalipun produksi panen menurun, namun harga juga tidak meroket seperti yang sudah sudah.

“Jadi deflasi yang terjadi di bulan ini sebaiknya diikuti dengan kajian mendalam penyebabnya. Karena kalau nanti terjadi inflasi di November atau Desember, kenaikan harga bisa dikarenakan pasokan yang memang dikendalikan (turun) atau memang secara alamiah pasokan itu mengalami penurunan. Jadi deflasi di bulan ini bukan sepenuhnya menjadi kabar baik,” tutup Gunawan. *(ika)