![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQYdvzD2bfeYUQOxnZDFqrVUv-ED3SjLRIXTgVfKI_lsxjxO5MfKl99sQuk39Rs01mV7p5o3z1K6Mv34j3nHoiXXAgMBjVBLmTHo3OeRP_v8M12BCMC66I0wmsg4EKmghXxZHUc8w1AHzPH95OlNIbSDFw7VNrJMkuBjhRpOyG2CWiQPDoOAQYGb-BvphW/s16000/BYDu53duojF8sSvXGEgNc3dvaNEIiS5ZK8s46Tq0.jpg)
SuaraTani.com – Banten| Industri besi dan baja memiliki peran sentral dalam upaya mendukung ketahanan ekonomi nasional. Ini dikarenakan besi baja memiliki peran penting dalam upaya peningkatan ekspor dan kebijakan pengendalian impor.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato kunci dalam The Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum 2023, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis, (9/11/2023).
“Industri besi dan baja memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional, khususnya melalui peningkatan ekspor dan pengendalian impor,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, Indonesia saat ini gencar membangun infrastruktur dan mengembangkan industri manufaktur yang salah satunya otomotif.
Pembangunan-pembangunan tersebut membutuhkan komponen utama seperti besi dan baja yang sekaligus merupakan komponen utama dalam mendukung Program Strategis Nasional.
“Kita terus membangun. Tentu ini perlu besi dan baja,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Oleh karena itu, untuk mendukung industri besi dan baja nasional, pemerintah menjalankan sejumlah upaya.
Mendag Zulkifli Hasan pun memastikan besi dan baja sebagai salah satu objek utama kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor produk bernilai tambah dan mengendalikan impor produk nonstandar maupun ilegal.
“Pertama, pemerintah mendorong ekspor bernilai tambah melalui hilirisasi. Ekspor agar lebih mudah dan dipercepat. Kedua, pemerintah mengendalikan impor melalui pengawasan bordertermasuk bagi impor besi dan baja. Ketiga, menertibkan industri dalam negeri maupun impor dari segi pemenuhan standarnya,”kata Mendag Zulkifli Hasan.
Terkait poin ketiga, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan, Kemendag aktif mengawasi para pelaku usaha di bidang impor besi dan baja untuk memastikan barang yang beredar sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk melindungi industri besi dan baja nasional.
“Makanya, mesti kita atur dan tata,”ujar mendag Zulkifli hasan.
Besi dan baja merupakan komoditas ekspor terbesar ketiga Indonesia pada periode Januari—September 2023. Pada periode tersebut, nilai ekspor besi dan baja tercatat sebesar US$17,37 miliar.
Pada 2022, terdapat peningkatan produksi sebesar 5% dibanding 2021. Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan positif dari kebijakan hilirisasi pemerintah. *(jasmin)