Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah Sementara Harga Emas Turun Dalam

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah. Di akhir perdagangan hari ini, nilai tukarr rupiah mengalami pelemahan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) di hari terakhir perdagangan hari ini ditutup melemah 0.42% atau 28.97 poin di level 6.809,26. 

Kinerja IHSG pada hari ini ditransaksikan dalam rentang 6.801,92 hingga 6.843,96. Secara keseluruhan kinerja IHSG pada perdagangan hari ini tidak jauh berbeda dengan kinerja sejumlah bursa di kawasan Asia.

Dan selama sepekan ini, kinerja IHSG juga lebih banyak didominasi oleh faktor eksternal. Bahkan PDB kuartal kedua Indonesia yang melambat di kuartal kedua, juga tidak memberikan efek yang besar terhadap kinerja pasar saham saat rilis data tersebut saat dipublikasikan. 

“Meski demikian kinerja IHSG pada perdagangan akhir pekan ini lebih baik dibandingkan akhir pekan lalu yang ditutup di level 6.788,” kata Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (10/11/2023).

Memanasnya suhu politik, ditambah dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan global disebutkan Gunawan tidak lantas membuat IHSG berada dalam tekanan selama sepekan terakhir perdagangan. 

“Pekan terakhir ini, kinerja IHSG dibayangi oleh konflik Hamas – Israel yang pada dasarnya bisa saja merubah arah pergerakan pasar,” sebut Gunawan.

Disisi lain, lanjut Gunawan, kinerja mata uang rupiah secara keseluruhan masih dibayangi tekanan oleh ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS. 

Mata uang rupiah pada perdagangan akhir pekan ini ditutup melemah di level 15.690 per dolar AS. Walaupun di pekan ini kinerja rupiah menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya (15.725 per dolar AS. 

Akan tetapi kekhawatiran pasar masih tetap sama melihat ekspektasi kebiajakan suku bunga acuan selanjutnya.

Sejauh ini, masalah moneter di banyak bank sentral di dunia, didominasi oleh dinamika kebijakan Bank Sentral AS atau The FED. 

Sementara The Fed sendiri masih menunjukan sikap yang belum jelas terkait arah kebijakan moneternya kedepan. 

Sehingga spekulasi kebijakan apa yang akan diambil kerap membuat mata uang dolar AS berfluktuasi sangat tajam, terlebih terhadap kinerja mata uang rupiah.

Sementara itu, harga emas di pekan ini melemah jika membandingkan kinerjanya pada pekan sebelumnya. 

Harga emas di akhir pekan ini ditransaksikan dikisaran level US$1.953 per ons troynya. Lebih buruk dibandingkan dengan kinerja harga emas di akhir pekan lalu di level US$1.989 per ons troy. 

Penurunan harga emas dipicu oleh meningkatnya ekspektasi kenaikan bunga acuan The FED. Dan harga emas dalam rupiah saat inisudah dibawah 1 juta per gram, atau dikisaran 988 ribu per gramnya. *(ika)