Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UPT Barantin di Belawan Pastikan 2.802 Karton Santan Kelapa Penuhi Syarat untuk Diekspor ke Malaysia

PetugasBarantin di Belawan  memeriksa kemasan santan kelapa asal Sumut yang akan diekspor ke Malaysia. Sebanyak 2.802 karton santan kelapa yang akan diekspor dipastikan sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Belawan| UPT Balai Karantina (Barantin) di Belawan telah memastikan 2.802 karton santan kelapa asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Malaysia dalam keadaan sehat dan aman dikonsumsi.

Kepala UPT Barantin di Belawan, Lenny Hartati Harahap, mengatakan, sebelum melakukan pemeriksaan fisik, pihaknya telah memastikan seluruh dokumen persyaratan administrasi juga telah lengkap. 

Selanjutnya pejabat karantina memeriksa kebenaran jenis dan jumlah produk yang akan diekspor sesuai dokumen. 

Pejabat karantina juga  memastikan bahwa santan dan kemasan bersih dan bebas dari reinvestasi organisme pengganggu tumbuhan serta kontaminasi tanah dan benda lain. 

“Sebelum produk distuffing ke kontener pengangkut, kebersihan dan kelayakan kontenerjuga menjadi bagian pemeriksaan,” jelas Lenny Hartati Harahap,  melalui keterangan persnya, Kamis (26/10/2023).

Berdasarkan Sistem Otomatisasi Perkarantinaan atau IQFAST  UPT Barantin di Belawan, pada periode Januari hinggga September 2023 tercatat ekspor santan kelapa asal Sumut telah mencapai 3.626 ton dengan nilai ekonomis sebesar Rp. 77 miliar,  negara tujuan  Malaysia, Brazil, China, Romania, Netherland dan Australia.

Lenny menjelaskan bahwa setelah pejabat karantina memastikan komoditas ekspor dalam keadaan sehat tidak ada hama penyakit yang terbawa maka dokumen Phytosanitari Certificate (PC) dapat diterbitkan. 

PC merupakan persyaratan ekspor santan kelapa yang dipersyaratkan negara Malaysia, sebagai bentuk jaminan terhadap produk yang akan diekspor dan jaminan keberterimaan negara tujuan terhadap produk tersebut.

Lenny menyampaikan apresiasi kepada eksportir di Sumut yang telah berupaya melakukan ekspor komoditas pertanian ke mancanegara, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas tersebut.

"Saya bangga kepada para pengusaha di Sumut, yang telah mampu mengekspor produk-produk hilirisasi, seperti santan kelapa dalam kemasan ini, tidak lagi mengekspor kelapa bulat. Dengan produk hilirisasi seperti ini kita akan lebih banyak menyerap tenaga kerja dalam negeri dan nilai produk yang diekspor juga semakin tinggi. Selain itu, secara teknis produk jadi ini juga akan memperkecil risiko terkontaminasi organisme pengganggu tumbuhan," pungkas Lenny. *(junita sianturi)