Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UKM Tani Lampung Ekspor Pinang ke Arab Saudi

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor komoditas pinang belah ke Arab Saudi yang berlangsung di Provinsi Lampung, Senin (30/10/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Lampung| Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengatakan, upaya yang konsisten merupakan kunci bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor. 

Upaya konsisten tersebut mencakup mempertahankan proses produksi, menjaga mutu, dan mencari pasar ekspor.   

Konsistensi tersebut dilakukan PT BUMR BiMU yang berhasil mengekspor komoditas lokal unggulan Sumatra, yaitu pinang belah hasil produksi Komunitas Tani Jamaah Tani  Muhammadiyah (Jatam) Lampung.

Sebanyak 18 ton pinang belah dengan nilai ekspor mencapai Rp542 juta dikirim ke Arab Saudi dari Bandarlampung, Senin (30/10/2023).

“Pinang ini salah satu komoditas utama di Sumatra. Saya apresiasi dan terima  kasih, terutama karena ekspor ke Arab Saudi kali ini ditembus oleh para petani pinang binaan Muhammadiyah,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga menegaskan, UKM yang telah melalui proses panjang dan berhasil mengekspor telah menunjukkan kemampuan mereka dalam  memasarkan produk  Indonesia ke mancanegara.

Pengiriman 1 kontainer pinang belah ke Arab Saudi harus dilihat sebagai sebuah langkah awal. Ia berharap, setelah ini akan ada ekspor produk-produk UKM selanjutnya, baik  itu pinang belah maupun komoditas lain, ke pasar global selain Arab Saudi.   

“Kita harap ekspor UKM selanjutnya telah memperhitungkan nilai tambah dengan cara mengirim produk yang sudah diolah,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Pinang merupakan komoditas ekspor pertanian ke-6 Indonesia. Pada 2022, ekspor pinang Indonesia ke dunia mencapai US$246,6 juta.  

Sementara itu, pada tahun yang sama,  Arab Saudi mengimpor berbagai produk pertanian dari Indonesia sebesar US$34,6 juta.

Pinang merupakan komoditas ekspor yang cukup menjanjikan bagi Indonesia jika ditekuni. Hal tersebut karena kebutuhan dunia terhadap komoditas pinang terus tumbuh.  

Pada 2022, impor pinang oleh dunia tercatat sebesar US$442,4 juta. Nilai ini bahkan menjadi yang tertinggi sejak 2018. Tren impor 5 tahunan (2018-2022) pun tumbuh positif sebesar 43,45.  

Negara-negara pengimpor pinang terbesar di dunia antara lain India (US$274,1 juta), Tiongkok (US$36,21 juta), Bangladesh (US$33,3 juta), Thailand (US$22,2 juta), dan Nepal (US$21,4 juta). *(jasmin)