Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

The FED Bersikap Lunak, Pasar Keuangan Berpotensi Menguat

Grafik pergerakan IHSG. Di akhir pekan ini, pasar keuangan terutama IHSG berpeluang menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Sikap lunak yang ditunjukkan Bank sentral AS dalam FOMC minutesnya menjadi kabar baik bagi pasar keuangan khususnya pasar saham di Asia. 

Dalam FOMC minutes yang disampaikan bahwa, resiko pasar sudah terbagi atau bisa diterjemahkan bahwa resiko ekonomi di AS telah terdiversifikasi. 

Dan tersirat bahwa potensi kenaikan bunga acuan sepertinya hanya akan berlangsung sekali lagi.

Meskipun tetap pada koridor dengan memantau data ekonomi lanjutan. Dimana salah satu data yang paling dekat yang akan dirilis adalah inflasi. 

Sejauh ini inflasi di AS diproyeksikan akan berada di level 3.6% secara tahunan atau sekitar 0.3% secara bulanan. 

“Sikap lunak Bank Sentral AS ini menjadi kabar baik bagi bursa saham di Asia yang mengalami penguatan pada hari ini,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (12/10/2023).

Gunawan menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali menguat dengan peluang naik mendekati level 7.000. 

Ia menilai IHSG akan berada dalam rentang perdagangan 6.940 hingga 6.990 hari ini. Dan di sesi pembukaan, IHSG menguat di level 6.964,70. 

“Namun saya melihat bahwa pelaku pasar juga akan memantau perkembangan inflasi di AS,” katanya.

Ini menurut pria berkaca mata ini dikarenakan, jika realisasi inflasi yang lebih tinggi daripada proyeksi bisa memicu terjadinya koreksi. 

Namun jika sesuai dengan ekspektasi atau lebih kecil, akan memberikan dorongan penguatan pasar saham. 

Setelah rilis data inflasi nanti, maka pasar saham yang akan terbentuk akan mencerminkan situasi dilapangan dengan mempertimbangkan ekspektasi kenaikan bunga (priced in).

“Dan sentimen akan beralih lagi ke masalah geopolitik di timur tengah jika tetap berlanjut. Karena konflik ini telah meluas ke negara lain, dan sangat potensial memicu terjadinya kenaikan harga minyak mentah dunia. Namun hal tersebut nanti setelah rilis data selesai, sehingga kita baru akan melihat respon pasar akan tertuju ke wilayah konflik pada perdagangan besok atau perdagangan pekan depan,” terangnya.

Sementara itu, mata uang rupiah pada perdagangan hari ini ditransaksikan tidak jauh berbeda dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. 

Mata uang rupiah saat ini ditransaksikan di level 15.690 per dolar AS, membaik dibandingkan sesi pembukaan dimana rupiah sempat melemah dilevel 15.710 per dolar AS. 

Selain rupiah, harga emas juga terpantau naik di kisaran level US$1.876 per ons troy. *(ika)