Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tensi Politik Israel-Palestina Tak Pengaruhi Kinerja IHSG

Grafik pergerakan kinerja IHSG. Di perdagangan hari ini, IHSG mampu bergerak di zona positif dan ditutup menguat 0,45% di level 6.922,19.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0.45% di level 6.922,19. 

IHSG tidak menguat sendirian, karena sejumlah bursa di Asia dan di Eropa juga diperdagangkan menguat pada hari ini. 

Penguatan kinerja bursa saham sejauh ini dinilai Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengabaikan peningkatan tensi geopolitik antara Israel dan palestina. 

“Kinerja indeks saham secara keseluruhan membaik sekalipun masih diwarnai ketakutan akan tekanan yang lebih besar jelas FOMC Minutes dan data ekonomi penting,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (10/10/2023).

Penguatan kinerja bursa saham pada hari ini juga tidak dibarengi dengan penguatan pada harga komoditas.

Sehingga menurut Gunawan, penguatan kinerja pasar saham pada hari ini hanya memanfaatkan sentiment sesaat, sehingga sangat rawan dilanda aksi profit taking. 

“Terlebih pada perdagangan akhir pekan nanti, akan ada rilis data yang lebih mencerminkan bagaimana kebijakan suku bunga acuan akan diputuskan,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Gunawan, kinerja mata uang rupiah justru mengalami pelemahan di saat sejumlah indikator ekonomi bergerak sebaliknya. 

Seperti imbal hasil US Treasury yang mengalami penurunan, US$ Index yang juga turun. Di sisi lain harga minyak mentah dunia juga mengalami penurunan. 

Mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.730 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Pelemahan rupiah ini di luar ekspektasi, mengingat pada perdagangan pagi dolar AS justru mengalami tekanan. 

“Namun pada dasarnya mata uang rupiah memang kerap melemah sesaat The FED atau Bank Sentral AS diperkirakan akan bersikap hawkish di akhir pekan nanti. Sehingga pelemahan rupiah pada hari ini lebih dipengaruhi oleh sentimen kenaikan bunga acuan, bukan dipicu oleh tekanan ekonomi secara fundamental,” tambahnya.

Selain kinerja mata uang rupiah yang terbilang anomali, harga emas juga terkoreksi pada perdagangan hari ini. 

Harga emas turun di level US$1.856 per ons troy, setelah sempat naik hingga menyentuh US$1.870 per ons troy. 

Penurunan harga emas pada saat ini lilnier dengan pelemahan mata uang rupiah. Sehingga disimpulkan bahwa tekanan pasar untuk mata uang dan emas saat ini lebih menunjukan kekuatiran jelang FOMC minutes pada perdagangan  besok. *(ika)