Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tak Banyak Sentimen di Akhir Pekan, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

Grafik pergerakan emiten. Di perdagangan akhir pekan ini, IHSG masih mampu ditutup menguat meski bergerak mixed.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Pasar keuangan di Asia bergerak mixed pada perdagangan hari ini, Jumat (6/10/2023). Pelaku pasar masih bersikap wait and see jelang rilis data ketenaga kerjaan (payroll) dari AS. 

Fokus perhatian pelaku pasar memang masih tertuju ke AS, karena kebijakan suku bunga acuan di AS bukan hanya akan merubah pola kebijakan Bank Sentral lain, namun juga akan menentukan perubahan sentimen pasar keuangan selanjutnya.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup menguat 13.69 poin atau 0.2% di level 6.888,52. 

Penguatan IHSG terjadi seiring dengan minimnya sentimen pada perdagangan hari ini. Dari beberapa indikator seperti kinerja bursa di Asia, imbal hasil obligasi, harga minyak mentah.

Termasuk data ekonomi yang dirilis hingga USD Index semuanya sangat mendukung kinerja IHSG di zona hijau. 

“Meskipun pelaku pasar tengah mewanti wanti kemungkinan data ekonomi yang bisa memicu terjadinya gejolak pasar saham. Dan potensi tersebut bisa terjadi pada IHSG akan tetapi baru akan direspon nanti pada perdagangan hari senin pekan depan,” ujar Gunawan.

Selain IHSG, lanjut Gunawan, kinerja mata uang rupiah juga bergerak sideways pada perdagangan hari ini. 

Namun rupiah yang sempat melemah terhadap dolar AS pada sesi pembukaan, mampu membalikkan keadaan dengan ditutup menguat tipis di level 15.605 per dolar AS. 

Pada sesi perdagangan akhir pekan ini, rupiah sempat melemah diatas level 15.630.

Rupiah yang cenderung menguat menjelang sesi penutupan menyisakan sikap optimis dikalangan pelaku pasar, karena penguatan tersebut bisa saja dipicu oleh membaiknya ekspektasi pasar. 

“Spekulasi bahwa data yang akan dirilis di AS akan mendorong The FED untuk tidak menaikkan bunga acuan kembali mencuat di sesi perdagangan sore,” terangnya.

Indikasi serupa juga tercermin dari harga emas, yang mencoba berbalik dari tekanan selama sesi perdagangan hari ini. 

Harga emas sempat melemah di level US$1.818, meskipun pada perdagangan sore berbalik mengurangi kerugiannya dan ditransaksikan dikisaran level US$1.822 per ons troy nya.

Jika dirupiahkan harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 917 ribu per gramnya.

Namun indikator kinerja yang terlihat membaik pada rupiah dan harga emas di sesi perdagangan sore. Belum cukup untuk mengkonfirmasi bahwa pekan depan pasar keuangan akan mampu berada di zona hijau. 

“Jadi pelaku pasar tetap harus menunggu konfirmasi data ekonomi yang dirilis di akhir pekan ini, untuk digunakan sebagai acuan berinvestasi di pekan depan,” pungkasnya. *(ika)