Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rupiah Kembali dalam Tekanan Dolar AS

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah. Kinerja rupiah terus mengalami tekanan seiring membaiknya kinerja dolar AS sebagai dampak naiknya imbal hasil US Treasury 10 Tahun.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja mata uang rupiah kembali mengalami tekanan seiring dengan mningkatnya kekuatan dolar Amerika Serikat (AS). 

Keperkasaaan dolar AS kembali mencuat setelah imbal hasil US Treasury 10 Tahun mengalami kenaikan lagi di level 4.685%. 

Sementara itu, US Dolar index juga mengalami kenaikan, dan menyentuh level tertinggi 107.03 selama tahun berjalan.

“Secara keseluruhan, dolar AS berpeluang menguat terhadap semua mata uang di dunia, tanpa terkecuali terhadap mata uang rupiah,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (3/10/2023). 

Rupiah sebut Gunawan diproyeksikan akan kembali melemah pada perdagangan hari ini, dengan potensi  diperdagangkan di level 15.600 per dolar AS. 

Tren penguatan dolar AS masih belum terhenti ketika inflasi memaksa Bank Sentral AS untuk terus menaikkan bunga acuannya.

Mata uang rupiah pada perdagangan di sesi pembukaan hari ini melemah di level 15.594. Dan tidak hanya rupiah saja yang mengalami pelemahan, harga minyak mentah juga mengalami penurunan dalam sesi perdagangan komoditas di AS. 

Harga minyak saat ini ditransaksikan dikisaran US$88 per barel, turun dari posisi sebelumnya di level dikisaran US$91 per barelnya. 

‘Penguatan dolar AS ditambah dengan kenaikan harga minyak yang tinggi memicu tekanan pada harga minyak mentah dunia,” sebutnya.

Di sisi lain, lanjut Gunawan, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) juga berada dalam tekanan serius.

Sekalipun pemerintah AS mampu membuat kesepakatan dan menunda government shutdown, namun tidak mampu menyelamatkan kinerja bursa saham. 

Bursa Dow Jones di AS ditutup melemah, termasuk juga sejumlah bursa lain di wilayah Eropa.

Kinerja bursa di Asia pada sesi perdagangan pembukaan juga terpantau mengalami pelemahan. IHSG diproyeksikan akan melemah dalam rentang level 6.900 hingga 6.950. 

Kinerja IHSG sendiri belum bisa dipastikan apakah akan mampu berbalik keluar dari tekanan pada sesi perdagangan sore nanti.

IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal pada perdagangan pagi ini, dimana IHSG akan kesulitan untuk berbalik selama bursa di Asia juga dalam tekanan besar.

“Minimnya rilis data ekonomi dan sentimen pasar, memaksa IHSG dibuka melemah di level 6.957,” terang Gunawan.

Dan situasi ini juga membuat harga emas hanya terpaku dengan kinerja dolar AS. 

Harga emas juga masih dalam tekanan dan ditransaksikan dikisaran level US$1.837 per ons troy.  Belum ada sentimenbaik bagi penguatan harga emas di hari ini. *(ika)