Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pekan Ini, Pasar Keuangan Masih Dibayangi Sentimen Negatif

Grafik pergerakan emiten. Di pekan ini, pasar keuangan masih akan dibayangi sentimen negatif.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Setelah dibayangi banyak kabar negatif di pekan lalu, pasar keuangan di pekan ini kembali banyak dibayangi sentimen negatif. Baik dari sisi rilis data ekonomi, geopolitik, hingga pecalonan capres dan cawapres di tanah air. 

Untuk data ekonomi, Tiongkok kembali memberikan sinyal perlambatan ekonomi setelah inflasi yang dirilis pada pekan kemarin hanya sebesar 0%. 

Tidak menyakinkan untuk mendorong rilis pertumbuhan ekonomi Tiongkok di pekan ini akan lebih besar dari ekspektasi.

Dan di pekan ini, data GDP Tiongkok akan sangat berpengaruh pada pergerakan pasar, dimana sejauh ini GDP China diproyeksikan akan tumbuh 4.4% (YoY) di kuartal ketiga. 

“Ekspektasinya jauh melambat dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya yang mencapai 6.3%. Jika rilis datanya lebih buruk, pasar saham di asia bersiap untuk menghadapi tekanan yang lebih besar,” kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Senin (16/10/2023).

Di pekan ini, akan ada banyak komentar dari pejabat Bank Sentral AS yang akan ditafsirkan bagaimana sikap The FED kedepan. 

Selain itu tensi geopolitik Hamas – Israel juga akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar. Selanjutnya perubahan harga minyak dunia yang belakangan naik.

Dan pendaftaran capres-cawapres yang sangat potensial secara tiba-tiba bisa merubah pergerakan pasar.

Untuk hari ini, ujar Gunawan, tidak ada agenda ekonomi penting yang akan merubah pergerakan pasar secara signifikan. Kinerja bursa di Asia terpantau bergerak flat dengan kecenderungan turun. 

Indeks harga saham konsumen (IHSG) diproyeksikan juga akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. 

IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970. Dan IHSG di buka menguat di level 6.961,65 pagi ini.

Sementara itu, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, ditambah dengan sedikit membaiknya kinerja US Treasury 10 Tahun, mata uang rupiah masih berpeluang melemah hari ini. 

Rupiah berpeluang ditransaksikan dikisaran level 15.680 hingga 15.730 per dolar AS. Pagi ini, rupiah dibuka dikisaran level 15.705 per dolar AS.

Sedangkan, harga emas dunia pada akhir pekan kemarin menembus level US$1.900 per ons troy. Sejauh ini harga emas ditransasikan dikisaran US$1.920 per ons troy. 

“Emas diuntungkan dengan konflik Hamas – Israel. Tren pergerakannya secara teknikal akan berada dalam rentang US$1.870 hingnga US$1.930 per ons troy hari ini,” tutup Gunawan. *(ika)