Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pasar Kembali Fokus Ke Data Ekonomi, Pasar Keuangan Dibayangi Tekanan

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah. Pada perdagangan hari ini, pasar keuangan dibayangi tekanan.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini. 

Testimoni yang disampaikan Gubernur Bank Sentral AS, memicu kemungkinan bahwa ada peluang kenaikan bunga acuan sebesar 25 basis poin hingga tutup tahun 2023 ini. 

Imbal hasil US Treasury 10 tahun dan 2 tahun mengalami peningkatan jelang pidato Gubernur Bank Sentral AS.

Untuk imbal hasil obligasi US Treasury tenor 10 tahun pada perdagangan waktu AS sempat mendekati level 5%, dan sejauh ini ditransaksikan di 4.951% untuk yang 10 tahun, dan 5.116% untuk yang tenor 2 tahun.

“Dengan peningkatan imbal hasil tersebut, maka mata uang rupiah berpeluang mengalami tekanan, dengan skenario terburuk kembali mendekati level 16.000 per dolar AS,” kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (26/10/2023).

Meski demikian kata Gunawan, pada sesi perdagangan hari ini, rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.850 hingga 15.940. Di sesi pembukaan perdagangan pagi ini, rupiah dibuka melemah di level 15.870.

“Kinerja mata uang dolar AS pada perdagangan hari ini diproyeksikan menguat terhadap banyak mata uang dunia, seiring dengan kenaikan USD Index yang kembali naik di atas level 106.5,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Gunawan, kinerja bursa saham di luar mencatatkan penurunan. Bursa di AS, Eropa mengalami tekanan pada perdagangan sebelumnya. 

Sejumlah bursa di Asia juga dibuka melemah pada perdagangan hari ini. IHSG sendiri ditransaksikan mengalami penurunan di level 6.838,61 pada sesi pembukaan. 

Kinerja pasar saham tengah menanti rilis pertumbuhan ekonomi AS yang menjadi motor penggerak pasar selanjutnya. IHSG berpeluang kembali menguji level psikologis 6.800 pada perdagangan hari ini.

Dilema pasar saat ini adalah bahwa membaiknya pertumbuhan ekonomi AS di satu sisi menjanjikan adanya potensi pemulihan ekonomi global. Namun disisi lainnya menjadi pukulan karena potensi kenaikan bunga acuan kian menggema. 

“Sementara kebijakan yang diambil Presiden Jokowi yang membebaskan pajak pembelian rumah dan DP 0% menjadi kabar baik sektor property, dimana saat ini pelaku pasar juga tengah dibayangi ketakutan bahwa terjadi krisis sektor properti di China yang telah menyeret sejumlah perusahaan besar properti di negara tersebut. Krisis di sektor properti China berpeluang memicu terjadinya krisis yang lebih besar. Meskipun sejauh ini upaya untuk penyelamatan di sektor tersebut terus dilakukan,” terangnya.

Untuk harga emas, pada hari ini ditransaksikan naik di level US$1.983 per ons troy nya. Pelaku pasar masih terus mengamati perkembangan konflik di Timur Tengah. 

Gunawan menilai, pelaku pasar masih akan melakukan akumulasi emas, jika tensi geopolitik kian memburuk. 

“Sejauh ini konflik di Timur Tengah telah mendorong kenaikan harga emas itu sendiri. Dan harga emas yang sedikit lagi mendekati US$2.000 per ons troy dinilai sudah mengalami jenuh beli,” pungkasnya. *(ika)