SuaraTani.com – Jakarta| Harga Referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (tarif BLU BPDP-KS) atau biasa dikenal sebagai pungutan ekspor (PE) periode 1–15 Oktober 2023 adalah US$827,37/MT.
Nilai ini meningkat sebesar US$28,54 atau 3,57% dari Harga Referensi CPO periode 16—30 September 2023.
Penetapan Harga Referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1698 Tahun 2023 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Selain itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK US$0/MT dengan penetapan merek.
Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1699 Tahun 2023 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.
“Saat ini, harga referensi CPO meningkat menjauhi ambang batas yang sebesar US$680/MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar US$33/MT dan pungutan ekspor CPO sebesar US$85/MT untuk periode1—15 Oktober2023,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso.
Peningkatan Harga Referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu adanya peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, serta kenaikan harga minyak nabati lainnya.
Sementara itu, Harga Referensi biji kakao periode Oktober2023 ditetapkan sebesar US$3.622,88/MT. Meningkat sebesar US$183,16 atau 5,32% dari bulan sebelumnya.
Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Oktober 2023 menjadi US$3.307/MT, naik US$178 atau 5,7% dari periode sebelumnya.
Peningkatan harga ini berdampak pada BK biji kakao, yaitu menjadi sebesar 15% sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo. Nomor 71 Tahun 2023.
Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi adanya penurunan produksi biji kakao di wilayah Afrika sebagai sentra produsen kakao dunia.
Selain diakibatkan kekeringan sebagai dampak dari El Nino dan penurunan produksi kakao di Afrika juga dikarenakan penyakit busuk buah.
Termasuk juga disebabkan melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat dan poundsterling Inggris.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode Oktober 2023 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan HPE produk kayu periode Oktober2023 meningkat pada beberapa jenis kayu. *(jasmin)