Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nantikan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok, IHSG Bergerak Ambigu

Grafik pergerakan saham. Di perdagangan hari ini, pelaku pasar diminta untuk wait and see.suaratani,com-ist

SuaraTani.com - Medan| Sejumlah bursa di Asia pada perdagangan hari ini bergerak sideways.

Demikian halnya sejumlah bursa acuan di Eropa dan di AS, semuanya juga terpantau bergerak mendatar.

Pelaku pasar masih menanti bagaimana rilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang dijadikan tolak ukur dalam melihat prospek pertumbuhan ekonomi global kedepan.

"Jadi fokus pelaku pasar sementara akan tertuju pada data tersebut," kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (18/10/2023).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sendiri diperkirakan akan bergerak ambigu sampai rilis data nantinya tuntas.

Karena itu, Gunawan menyarankan pelaku pasar untuk mengambil posisi wait and see terlebih dahulu.

"Lebih baik melihat bagaimana respon bursa saham di Asia jelang rilis data GDP China, baru dijadikan landasan untuk mengambil sikap pada pasar saham di tanah air," sebutnya.

IHSG sendiri diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.950 pada perdagangan hari ini.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan mengalami pelemahan tipis di level 6.931,18.

Untuk sentimen kenaikan harga komoditas yang dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah dunia cukup berpotensi mendorong saham di sektor tersebut untuk sedikit menguat pada hari ini.

Harga minyak dunia terpantau mengalami kenaikan ke level US$88 per barel pagi ini.

Termasuk sejumlah komoditas lain turut menguat, kecuali batu bara yang mengalami koreksi tipis.

Seperti harga CPO  terpantau mengalami penguatan di level RM3.792  per ton.

"Dan saham sektor komoditas maupun perbankan cukup menjanjikan penguatan dalam jangka pendek," tambahnya.

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah berpeluang untuk kembali mengalami tekanan pada hari ini.

Kenaikan imbal hasil obligasi di AS kembali terjadi, yang sangat potensial memberikan dorongan penguatan pada dolar AS dan menekan mata uang rupiah.

Meski demikian rupiah diperkirakan akan bergerak sideways dalam rentang 15.700 hingga 15.750 per dolar AS.

Sejauh ini rupiah terpantau sedikit menguat dikisaran 15.708 per dolar AS.

Di sisi lain, harga emas di perdagangan pagi ini terpantau mengalami penguatan. Harga emas naik di level US$1.940 per ons troy.

Harga emas sejauh ini masih diuntungkan dengan konflikk Israel – Hamas yang membuat pelaku pasar cenderung lebih memiih save haven dibandingkan dengan aset beresiko lainnya. *(ika)