Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Meski Terbatas, Pasar Keuangan Berpotensi Menguat

Grafik pergerakan emiten.Pada perdagangan hari ini, pasar keuangan berpotensi untuk rebound.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG), rupiah dan harga emas berpotensi untuk berbalik di zona hijau pada perdagangan hari ini, setelah mengalami tekanan akibat aksi jual yang cukup besar pada perdagangan 2 hari belakangan.

Harga emas di pasar Asia juga terpantau sudah mengalami penguatan terlebih dahulu, dimana harga emas naik dikisaran US$1.826, setelah sempat terpuruk hingga di bawah US$1.818 per ons troy nya.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, potensi peguatan pada pasar keuangan saat ini dipicu oleh rilis data ADP Non Farm Private employment AS yang merealisasikan angka lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar sebelumnya. 

Pelemahan data tersebut memicu spekulasi bahwa The FED bisa saja mempertimbangkan untuk tidak menaikkan besaran bunga acuannya.

Yang pada akhirnya bedampak pada penurunan US Treasury tenor 10 tahun yang turun dari capaian tertinggi 16 tahun terakhir, penguatan bursa saham, hingga penurunan kinerja USD Index di bawah level 107. 

“Perubahan kinerja sektor keuangan tersebut telah memicu terjadinya penguatan pada bursa saham di Asia. Walau demikian saya menilai dari pantauan sejauh ini penguatannya sangat terbatas,” ujar Gunawan di Medan, Kamis (5/10/2023).

Gunawan memperkirakan IHSG berpotensi untuk menguat di atas level 6.900, walaupun tidak akan jauh di atas level tersebut. 

Penguatan di atas level 6.900 justru bisa memicu terjadinya aksi jual atau aksi profit taking dari pelaku pasar. 

IHSG diperkirakannya akan berkonsolidasi terlebih dahulu di level 6.900, dengan potensi bergerak dalam rentang 6.870 hingga 6.900.

Karena itu, pelaku pasar disarankan jangan bereuforia mengingat rilis data yang buruk dari AS ini juga menjadi sentimen sesaat. 

Sejumlah data penting yang memiliki pengaruh lebih besar dalam pembentukan suku bunga acuan di AS masih berpeluang menciptakan spekulasi dimana The FED bisa saja tetap akan menaikkan besaran bunga acuannya.

“Sehingga saya menilai penguatan pada hari ini bisa saja dijadikan alasan untuk melakukan realisasi keuntungan atau profit taking,” terangnya. 

Sementara itu, seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi di AS, mata uang rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini.

Rupiah diproyeksikan akan membaik kinerjanya dalam rentang 15.550 hingga 15.600 per dolar AS, seiring dengan anjloknya USD Index pada sesi perdagangan pagi ini. 

Sementara itu penurunan harga minyak mentah pada hari ini juga sangat mendukung penguatan rupiah. Harga emas juga bisa menguat ke level US$1.835 per ons troy nya. *(ika)